Donald Trump. (BP/Antara)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Tembakan terdengar saat Donald Trump berpidato di Pennsylvania. Mantan presiden Amerika Serikat itu langsung menghentikan pidatonya serta meninggalkan panggung dalam keadaan telinganya berdarah, lapor media setempat pada Minggu (14/7) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Pidato Trump di hadapan para pendukungnya di Kota Butler hanya berlangsung beberapa menit. Trump seketika terhenti ketika ia berbicara soal migrasi ilegal.

Tiba-tiba, terdengar suara tembakan dan Trump pun langsung berhenti berbicara. Ia menutup telinga dan duduk di belakang podium dengan dikelilingi para petugas pengawalan, seperti yang terlihat dalam siaran.

Baca juga:  Ketahuan Jadi PSK, Tiga WN Rusia Dideportasi dari Bali

Beberapa menit kemudian, para pengawal menggiring Trump turun dari panggung dan telinga kanan sang mantan presiden berlumuran darah, menurut laporan tersebut.

Juru bicara Trump, Steven Cheung, mengatakan bahwa mantan presiden AS itu “baik-baik saja.”

“Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas yang langsung bereaksi membantu ketika aksi keji ini terjadi. Dia baik-baik saja dan sedang dalam pemeriksaan di fasilitas medis setempat,” kata jubir lewat pernyataan.

Tersangka pelaku penembakan berhasil “dinetralkan.”

Dinas Rahasia AS mengaku telah mengambil sejumlah langkah perlindungan, dan mantan presiden AS itu dalam kondisi aman.

Baca juga:  Soal Mahasabha Luar Biasa, Sejumlah Organisasi Hindu Dukung Langkah PHDI Pusat

“Dinas Rahasia aktif melakukan penyelidikan ini dan jika ada informasi lebih lanjut akan disiarkan,” katanya.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah menerima informasi awal mengenai insiden yang dialami Trump.

Reaksi dari dunia politik dan bisnis mulai bermunculan. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dari Partai Demokrat mengecam penembakan tersebut.

“Kekerasan yang menarget pemimpin partai politik atau pemimpin politik mana pun sama sekali tidak dapat diterima,” katanya.

Baca juga:  Diberhentikan Sementara, Hakim dan Panitera PN Surabaya Terjaring OTT

Sementara itu, miliarder teknologi Elon Musk mengumumkan bahwa dirinya mendukung Trump menjadi presiden.

“Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap dia segera pulih,” tulis Musk di X.

Pemilihan presiden AS dijadwalkan pada November 2024. Kontestan utama yang diharapkan dalam surat suara adalah Joe Biden dan Trump.

Kedua calon itu telah memenangkan cukup suara perwakilan untuk menjadi calon presumtif dari masing-masing Partai Demokrat dan Partai Republik.

Trump dan Biden dijadwalkan untuk menjalani debat lagi pada 10 September. (kmb/balipost)

BAGIKAN