Pengelukatan- Tempat pengelukatan Toya Jinah yang berlokasi di Banjar Dinas Pedukuhan, Desa Adat Pedukuhan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com- Panglukatan Toya Jinah yang berlokasi di Banjar Dinas Pedukuhan, Desa Adat Pedukuhan, Kecamatan Rendang, memang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Akan tetapi, panglukatan tersebut ramai dikunjungi oleh masyarakat ape hari-hari tertentu untuk melakukan panglukatan guna memohon keselamatan dan kesehatan sesuai dengan kepercayaan.

Penglingsir Desa Adat Pedukuhan, Jro Mangku Keten menuturkan, jika pengelukatan ini sudah ada sejak lama. Awal mula panglukatan ini dinamakan Toya Jinah karena berawal dari daluhu ada upacara di Pulesari Bangli. Saat itu, mungkin banyak ada yang ngaturang beras, jinah, dan sarana upacara yang lainnya dari krama. Karena jinahnya atau uang kepengan ditinggal di lokasi ini oleh krama, maka dari sejak itulah panglukatan ini dinamakan panglukatan Toya Jinah sampai sekarang ini. “Banyak Krama dari Pulesari yang mendak nuntun tirta ini ke panglukatan ini untuk nunas merta dibawa kerumah mereka masing-maisng,” ucapnya.

Baca juga:  Tanpa Penahanan, Selebgram Jakarta Terlibat Kasus Narkoba Segera Disidangkan

Mangku Kenten mengatakan, kalau panglukatan Toya Jinah ini memang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat dari luar Desa Adat Pedukuhan. Akan tetapi, masyarakat dari jauh seperti Buleleng, Denpasar, Negara, Klungkung cukup banyak yang melukat di Toya Jinah ini. “Bahkan mantan Gubernur Bali Dewa Brata dan wakil bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa sempat malukat di panglukatan ini,” katanya.

Dia menjelaskan, kalau dirinya kurang tahu warga dari luar desa ini tahu dari mana tempat panglukatan Toya Jinah ini. Mungkin karena pawisik-pawisik dan yang lainnya, sehingga mereka diminta untuk melukat ke Toya Jinah ini. “Untuk manfaat panglukatan Toya Jinah ini tergantung kepercayaan kita. Apa yang diminta, seperti kesehatan, kerahayuan, dan keselamatan kalau direstui pasti didapatkan,” jelasnya.

Baca juga:  Jembatan Darurat Mulai Dilalui Masyarakat

Lebih lanjut dikatakannya, masyarakat ramai melakukan panglukatan ke Toya Jinah ini pada hari-hari tertentu, seperti Purnama, tilem, dan Kajeng Kliwon. “Di hari-hari ini, cukup ramai masyarakat disini maupun dari luar yang malukat kesini. Sarana yang dibawa ada yang bawa canang sari, ada juga banten pejati,” imbuhnya. (Eka Parananda/Balipost).

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *