BANGLI, BALIPOST.com – Masyarakat di Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli rutin melaksanakan ritual Nyeeb. Nyeeb merupakan ritual warisan leluhur yang dilaksanakan untuk memohon berkah kesuburan lahan pertanian.

Kelian Adat Penglipuran, I Wayan Budiarta mengatakan masyarakat Desa Adat Penglipuran secara historis merupakan masyarakat agraris. Itu sebabnya beberapa ritual yang rutin dilaksanakan berkaitan dengan pertanian. Salah satunya ritual Nyeeb.

Nyeeb ini adalah ritual untuk memohon berkah kesuburan. Sehingga dengan ritual ini kegiatan pertanian yang biasanya dimulai masyarakat pada bulan Juli diharapkan bisa berjalan dengan baik.

Baca juga:  Ingin Rasakan Sensasi Sarapan di Tengah Jalan? Kamu Bisa Coba di Desa Wisata Ini

Ritual Nyeeb menggunakan sarana berupa sapi. Sapi tersebut dipotong untuk digunakan sebagai sarana upakara. Upacara ritual itu dipimpin oleh Jero Kubayan yang merupakan pemimpin tertinggi di Desa Adat Penglipuran. Nyeeb diikuti seluruh krama Desa Adat Penglipuran. Upacara tersebut digelar di ujung batas atas wilayah Penglipuran.

Pada akhir upacara ritual Nyeeb, ada prosesi pembagian kulit sapi kepada seluruh warga. Kulit sapi itu nantinya akan ditanam warga di lahan perkebunan masing-masing. Penanaman kulit sapi sebagai simbol masyarakat memohon kesuburan pertanian kepada sang Pencipta. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Belasan Pedagang Pasar Tradisonal Tunjukkan Hasil Reaktif

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN