Hendri Satrio. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Akademisi Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio mengatakan Bali bisa menjadi contoh Pilkada yang aman dan damai. Jalan yang bisa ditempuh adalah dengan menyatukan Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta sebagai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali untuk Pilkada Bali November nanti.

Tidak hanya untuk kemenangan PDIP, melainkan juga kebaikan Bali bahkan Indonesia. Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Hensat ini saat berkunjung ke kantor Bali Post, Minggu (4/8).

Menurutnya, banyak hal menjadikan Koster-Giri sebagai pasangan ideal yang dibutuhkan masyarakat Bali. “Saya mendengar ada dua potensi besar calon kepala daerah di Bali, yakni Pak Koster dan Pak Giri, dua-duanya kalau digabungkan akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangun Bali. Dan kalau nanti pilkada di Bali bagus dan adem ayem, ini juga akan membawa dampak baik bagi Indenesia,” katanya

Baca juga:  Empat Hari Berturut-turut, Daerah Ini Catatkan Tambahan Kasus Transmisi Lokal

Kehadiran Giri Prasta untuk memperkuat Koster menurut Hensat, adalah sebuah keuntungan tersendiri buat Bali. “Bukan saja karena Pak Koster adalah kader PDI Perjuangan yang Idelogis dan selalu mengikuti petunjuk partai. Dan dengan kehadiran Pak Giri yang kuat di urban akan memperkuat bagaimana pak koster membangun Bali dengan konsep seratus tahun pembangunan Bali. Kalau keduanya disatukan akan menjadi kekuatan luar biasa,” kata Hensat yang mengampu mata kuliah Komunikasi Politik ini.

Baca juga:  Kembali Laporkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19, Dua Diantaranya Meninggal Hari Ini

Tapi, menurut Hensat, saat ini adalah eranya demokrasi siasat. Demokrasi yang tidak origina, demokrasi yang bisa jadi sesat dan jahat. “Maka hal-hal seperti ini harus diwaspadai oleh masyarakat Bali. Mungkin akan ada banyak pihak-pihak yang menginginkan Pak Koster dan Pak Giri ini berseteru. Padahal kalau sampai berseteru yang rugi adalah Bali,” kata Hensat.

Menurut Hensat, justru sangat baik jika masyarakat Bali mendorong agar Koster dan Giri bersama-sama membangun Bali. Dan ini akan memberi keuntungan juga bagi Giri Prasta ke depan. “Buat Pak Giri akan sangat mungkin setelah lima tahun memimpin Bali bersama Pak Koster, akan memimpin Bali kemudian untuk 10 tahun ke depannya,” katanya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Naik Lagi dari Sehari Sebelumnya

Tidak hanya Bali yang akan mendapatkan manfaat dari bersatunya Koster-Giri, melainkan juga Indonesia. “Dengan demikian, warga Bali bisa kembali menjadi contoh bahwa di Bali telah terjadi pilkada yang beradab. Pilkada yang menjunjung tinggi kepentingan rakyat, bukan hanya sekedar kepentingan sesaat elit politik yang memakai siasat politik,” tegasnya lagi. (Nyoman Winata/balipost)

BAGIKAN