Ratusan warga Desa Penarungan menggelar Upacara Bendera di pematang sawah. (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, ratusan masyarakat Desa Penarungan, Mengwi, Badung, Sabtu (17/8) menyelenggarakan sebuah perayaan yang unik dan penuh makna. Setidaknya 300 warga desa tersebut mengadakan upacara bendera di pematang sawah, tempat yang tak biasa namun sarat simbolisme.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Sekaa Teruna Arcaya Perkasa, yang ingin menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya soal euforia. Tapi, sebagai pengingat bagi pemerintah untuk terus menjaga sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung perekonomian rakyat.

Para petani dan warga desa dengan semangat berkumpul di tengah-tengah sawah yang hijau, menyanyikan lagu kebangsaan di bawah langit biru, menciptakan suasana yang khidmat dan mengharukan.

Baca juga:  Oknum Pensiunan Polisi Teror Warga Penarungan, Minta Uang Rp5 Miliar

Ketua Panitia, Putu Hendrik Dita Saputra, saat ditemui usai kegiatan, menjelaskan bahwa upacara ini merupakan bentuk peringatan 17 Agustus yang berbeda. “Kami dari Sekaa Teruna menyediakan tempat untuk memperingati 17 Agustus. Sore nanti, kami juga akan menggelar berbagai lomba, termasuk tarik tambang,” ujarnya.

Upacara bendera ini juga diharapkan menjadi simbol penting yang mengingatkan pemerintah tentang pentingnya menjaga lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian. Warga berharap agar pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, lebih serius dalam menekan alih fungsi lahan yang selama ini mengancam keberlangsungan sektor pertanian.

Baca juga:  Pecalang Gelar Upacara Bendera di Pantai

“Secara pribadi, saya berharap petani bisa lebih makmur dari bertani. Kami harap pemerintah memberikan dukungan berupa pupuk dan kebutuhan lainnya yang diperlukan oleh petani,” tambahnya.

Langkah yang diambil oleh Sekaan Teruna Arcaya Perkasa mendapat sambutan positif dari tokoh masyarakat, Wayan Suyasa. Ia menilai bahwa perayaan kemerdekaan dengan cara ini patut diapresiasi karena tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menyoroti isu-isu penting yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat luas.

Baca juga:  Gempa Juga Guncang Laut Sulawesi

“Kami ingin pemerintah tahu bahwa lahan pertanian adalah aset yang harus dijaga. Dengan menggelar upacara di sini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa membahagiakan petani dengan memberikan modal, pupuk, dan dukungan lainnya adalah langkah penting agar mereka tetap bersemangat menjadi petani seperti yang diharapkan oleh pemerintah,” terangnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam merayakan kemerdekaan dengan cara yang tidak hanya penuh makna, tetapi juga berkontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.(Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *