Petugas mengevakuasi jasad WNA dari tempat tinggalnya, Sabtu (17/8). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pria berusia 77 tahun berinisial RRW menderita kanker tenggorokan sejak 7 tahun. Almarhum sempat dirawat di RS Amerika, Malaysia dan RS Bhayangkara Polda Bali.

Selain itu RRW juga menderita paru-paru basah serta kanker kulit. Ia akhirnya meninggal di tempat tinggalnya di Denpasar, Sabtu (17/8).

Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, dari keterangan mantan istrinya, korban divonis kanker kulit sejak Februari 2024. Korban juga sempat ke RS Malaysia tapi karena ada paru-paru basah, dokter tidak mau mengambil tindakan akhirnya pulang lagi ke Bali.

Baca juga:  Kontak Langsung Pasien Positif COVID-19, Puluhan Petugas Puskesmas I Denpasar Barat Jalani Karantina

“Setelah diskusi dengan saksi dan anaknya, keluarga korban sepakat balik ke Amerika dan tinggal dua bulan di sana. Tim medis di Amerika juga tidak bisa melakukan tindakan medis karena ada paru-paru basah dan ditemukan virus lain. Akhirnya korban memutuskan balik ke Bali karena ingin meninggal di sini. Selain itu korban ingin dikremasi secara Hindu,” ujarnya.

Pada Jumat (16/8) pukul 18.24 WITA korban video call dengan saksi menanyakan kabar. Saat itu korban mengeluh sakit perut. Pukul 22.58 WITA korban menyampaikan lewat WhatsApp mengaku perutnya sangat sakit dan bilang akan berpulang karena capek dengan penderitaannya.

Baca juga:  Tiga WNA Uganda Terlibat Prostitusi Dideportasi, Satu di Antaranya Idap HIV/AIDS

Pada Sabtu pagi tidak ada kabar dari korban. Hal ini membuat saksi was was dan menanyakan pada saksi lainnya terkait kondisi suaminya. Disampaikan jika korban tidak ada keluar kamar. Pintu kamar korban sudah beberapa kali diketuk tapi tidak ada respons.

Saat pintu kamar dibuka, korban dalam posisi tidur tengkurap. “Saat ditemukan korban sudah meninggal dan kejadian ini dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur,” ungkapnya.

Baca juga:  Sekda Adi Arnawa Terima Bantuan Paket Sembako

Dari hasil olah TKP oleh anggota Identifikasi Polresta Denpasar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dugaan awal korban meninggal dunia karena sakit. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN