Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni melakukan pemeriksaan pasukan Satgas Pamwil dan Evakuasi KTT IAF ke-2 dan HLF MSP 2024 di Lapangan Puputan Margarana, Renon Denpasar Timur. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.IP., M.Si. memimpin apel gelar pasukan Satgas Pamwil dan Evakuasi KTT Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) 2024 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Selasa (27/8). Terkait kegiatan tersebut, kodam all out melakukan pengamanan dengan mengerahkan sekitar 3 ribu personel.

Usai pimpin apel, Mayjen Zamroni menyampaikan kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk persiapan dan kesiapan Bali terkait tugas pengamanan
IAF dan HLF-MSP. “Tugas-tugas ini bisa berhasil manakala dipersiapkan dengan baik, partisipasi seluruh komponen masyarakat, termasuk kawan-kawan media massa. Masyarakat Bali yang memang sudah damai ini akan berkontribusi positif. Yang terpenting kesuksesan itu berkat restu, perlindungan dan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, Sanghyang Widi Wasa,” kata jenderal bintang dua murah senyum ini.

Baca juga:  Wanita Berperan Wujudkan Masyarakat Sejahtera

Untuk jumlah personel yang dikerahkan, mantan ajudan Wapres Budiono ini, sekitar 3 ribu prajurit untuk Satgas Pamwil dan Satgas Evakuasi. Ini sebagai bentuk keseriusan Kodam IX/Udayana mengamankan kegiatan tersebut. Sedangkan alutsista yang dilibatkan mulai dari sepeda motor, kendaraan ringan dan panser, termasuk peralatan memasak.

“All out kita kerahkan untuk menyukseskan tugas-tugas tersebut. Sampai saat ini baru terdata 10 kepala negara (hadir), kita berharap seiring waktu akan terus bertambah sebagai bentuk kawasan ini memerlukan kerja sama yang baik, solid atau kecintaannya terhadap Indonesia, khususnya Bali,” ungkapnya.

Baca juga:  HUT TNI, Kodam Dapat Kejutan dari Pemprov dan Polda Bali

Danpussenkav TNI Angkatan Darat ini mengimbau masyarakat supaya turut menyukseskan KTT tersebut, termasuk jika ada konvoi pengamanan VVIP. Diakuinya akan ada sedikit gangguan terhadap kenyamanan masyarakat terutama pengendara kendaraan berkaitan dengan pemberian prioritas kepada VVIP. Namun perlu dipahami pemberian prioritas tersebut merupakan salah satu bentuk support masyarakat.

“Di Bali sudah sering ada kegiatan semacam ini dan (masyarakat) paham. Sebaiknya pengendara jangan memotong rangkaian konvoi karena itu berbahaya. (Prioritas VVIP) Antisipasi manakala ada niat-niat tidak baik. Ini menjadi peran penting masyarakat supaya kalau ada konvoi, jangan menyalip atau motong rangkaian karena berbahaya,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Ngusaba Bantal di Desa Penglipuran
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *