DENPASAR, BALIPOST.com – Mendukung keberlanjutan lingkungan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) berupaya mengedukasi pengurangan emisi karbon lewat membuang sampah pada tempatnya. Edukasi ini salah satunya dilakukan saat pelaksanaan lari marathon yang berlangsung Minggu (25/8).
Direktur Corporate Communications Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi karbon adalah dengan memberi kesempatan bagi pelari untuk mengikuti program carbon offset. Ia mengutarakan diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk menangani emisi karbon, terutama dari sampah plastik.
Pihaknya menggandeng Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan untuk melakukan edukasi kepada para pelari agar membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang telah dibuang kemudian dikumpulkan untuk didaur ulang.
Semua sampah yang terkumpul tersebut diproses oleh Eco Bali, perusahaan pengelolaan sampah lokal di Bali menjadi kemasan botol AMDK dan barang plastik lainnya.
Sedangkan sampah nonplastik dan organik akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya sehingga menghindari terbuang ke lingkungan atau berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Selain kolaborasi, juga dibutuhkan inovasi penciptaan alternatif bahan atau produk yang dapat digunakan sebagai pengganti plastik. Reusable silicone cup dan paper cup digunakan sebagai alternatif mengurangi konsumsi plastik,” jelasnya.
Terlepas dari upaya menjaga lingkungan, ia juga mengatakan pentingnya mengonsumsi air minum, sebelum, saat, dan setelah aktivitas fisik. Hal ini untuk menghindari risiko dehidrasi dan juga membantu menurunkan suhu tubuh serta menjaga performa, terutama bagi para pelari yang menempuh jarak yang panjang.
Ia berharap dapat meningkatkan kesadaran para pelari maupun masyarakat umum akan pentingnya kecukupan air, terutama ketika berolahraga, sekaligus memperluas pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. (Citta Maya/balipost)