GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar kini terus mengembangkan potensi desanya. Dulu Desa Sidan sangat terkenal dengan Stage Sidan dengan pementasan seni barongnya, kini Desa Sidan kembali mengembangkan potensi desa menjadi objek wisata terkenal untuk kawasan Gianyar bagian timur.
Pertama menggarap terasering lahan persawahan milik warga dengan dikerjasamakan pemerintah desa yakni objek wisata Kissidan Eco Hill. Di tempat Puspa Aman ini kini terus dikembangkan dengan dibangun sejumlah sarana prasarana penunjang objek wisata diantaranya dibangun resto dilengkapi tempat bermain anak.
Tempat ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan yang cukup luas sebagai tempat untuk menggelar pertemuan. Objek wisata Kissidan Eco Hill bekerjasama dengan Bali Swing kini sudah dilengkapi wisata swing. Wisatawan sudah banyak kesini untuk adu adrenalin bermain swing.
Desa wisata Kissidan Eko Hill juga dilengkapi dengan Lembaga Pelatihan Hotel, Kapal Pesiar.
Perbekel Desa Sidan, I Made Sukra Suyasa mengatakan lokasi terpadu Kissidan Hill awalnya merupakan lahan pertanian dengan terasering yang sangat indah. Namun karena lahan tidur terbengkalai puluhan tahun, sehingga pihaknya melirik potensi ini untuk dikembangkan menjadi objek wisata.
Objek wisata berbasis agrowisata pertanian organik ini menjadi daya tarik tersendiri. Selain banyak dikunjungi wisatawan namun juga dikunjungi pihak perguruan tinggi, pihak universitas baik di Bali luar Bali bahkan mahasiswa luar negeri. Selain itu, dari pemerintahan atau instansi terkait juga melakukan studi tiru ditempat ini.
Dengan dukungan dari Pemkab Gianyar, Pemprov Bali dan Pemerintah Pusat, Kissidan Eco Hill menjadi tujuan studi banding atau studi tiru dari Pemerintah Aceh, dari Makassar, Sulawesi, Jawa dan Sumatra. Perbekel Sukra Suyasa akan terus mengembangkan potensi desa seperti pengembamgkan objek Puri Sidan, sejumlah pura yang menyimpan nilai sejarah. Ke depan, Desa Sidan merupakan tempat strategis yang mudah dijangkau dari Kabupaten Bangli dan Klungkung akan terus dikembangkan dengan seni dan budayanya. (Agung Yuliantara/Denpost)
