MANGUPURA, BALIPOST.com – Mengurus masalah sampah di Bali merupakan pekerjaan tersulit. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat koordinasi Bali International Airshow 2024.
“Jadi begini para peserta rapat, yang paling susah selama karier perjalanan 10 tahun saya di sini itu ya ngurus sampah, betul-betul ngurus sampah, saya tobat-tobat mengurus sampah ini, aduh ampun,” kata dia, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (3/9).
Luhut meminta pemerintah daerah segera menyelesaikan masalah sampah di Bali, mengingat saat ini sudah ditemukan solusi dengan mengolah sampah menjadi refuse derived fuel (RDF).
Ia meyakini dengan terus membaiknya pengolahan sampah dan hasil bahan bakar RDF di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), maka persoalan sampah khususnya di TPA Suwung Denpasar, akan segera selesai.
“Sepertinya (masalah sampah) akan selesai, karena kita sudah menemukan teknologinya setelah perjalanan panjang 10 tahun, jadi saya minta pak gubernur tolong anda lihat sampah ini tolong kasih perhatian supaya sampah dari daerah ini bersih,” ujar Menkomarves kepada Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Dari pantauannya langsung, saat ini lalu lintas truk pengangkut sampah ke TPA Suwung mulai berkurang, ia menilai artinya sudah mulai ada peningkatan pengolahan sampah berkat hasil RDF yang membaik.
Target pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak, dan dalam dua tahun Bali sudah bersih terutama area KEK Kura-kura Bali yang dilalui TPA Suwung dapat diperbaiki.
Khusus untuk pelaksanaan pameran kedirgantaraan internasional Bali International Airshow 2024, Menkomarves meminta pemerintah daerah memaksimalkan pemberdayaan RDF dan sementara tidak membuang sampah ke TPA Suwung.
Bali International Airshow 2024 sendiri akan berlangsung pada 18-21 September 2024 di area hanggar Bandara I Gusti Ngurah Rai. (Kmb/Balipost)