Tebing yang menjadi alas Pura Luhur Uluwatu mengalami keretakan. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pembuatan jalan inspeksi untuk akses mobilisasi material dalam penanganan keretakan tebing Pura Uluwatu kembali menjadi sorotan lantaran memicu longsoran material batu kapur yang jatuh ke laut. Masyarakat mengkhawatirkan bahwa longsoran ini dapat memberikan dampak negatif terhadap ekosistem laut dan kondisi lingkungan sekitar.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung pun diminta segera melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut. Evaluasi ini dinilai penting untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut, terutama mengingat kawasan Uluwatu merupakan salah satu destinasi wisata yang juga memiliki nilai spiritual tinggi.

Baca juga:  Indeks Korupsi di Bali Masih Kecil

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba saat dikonfirmasi, Senin (2/9) lalu, mengakui adanya insiden tersebut dan memastikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah memerintahkan unit pejabat pembuat komitmen (PPK) dan tim terkait untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek di lapangan.

“Kami sudah memanggil petugas excavator yang lalai dalam menjalankan SOP. Peringatan tegas telah diberikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Jika hal ini masih terjadi ke depannya, kami tidak akan ragu untuk mengganti petugas yang bersangkutan,” tegas Surya Suamba.

Baca juga:  Dari Penerbangan Perdana Maskapai Internasional Bertambah hingga Imigrasi Catat Peningkatan Pemohon VoA

Lebih lanjut, Surya Suamba menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Ia juga menyatakan bahwa material yang telah jatuh ke laut akan segera ditangani begitu akses jalan inspeksi mencapai area yang lebih rendah. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif terhadap ekosistem laut yang dikhawatirkan oleh masyarakat.

Terkait pembangunan jalan inspeksi tersebut, Surya Suamba menjelaskan bahwa langkah ini merupakan satu-satunya cara yang dapat diambil untuk menangani keretakan pada tebing Uluwatu serta menjaga stabilitas pondasi tebing. Pembangunan jalan ini juga telah melalui kajian dan mendapatkan persetujuan dari pihak pangempon dan pangemong pura yang ada di kawasan tersebut. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pangempon pura, dan mereka telah memberikan persetujuan atas proyek ini,” tambahnya.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Bertambah, Ini 5 Kabupaten yang Laporkan Kasus dan Riwayat Pasiennya

Dengan adanya peringatan dan evaluasi yang telah dilakukan, diharapkan pengerjaan jalan inspeksi ini dapat berlangsung dengan lebih baik, tanpa menimbulkan kerusakan tambahan pada lingkungan sekitar. Masyarakat dan berbagai pihak terkait juga diminta untuk terus memantau pelaksanaan proyek ini demi menjaga kelestarian kawasan Uluwatu yang memiliki nilai penting bagi Bali. (Parwata/balipost)

BAGIKAN