BANDA ACEH, BALIPOST.com – Lukas Gallu Beko, atlet Stand Up Paddle Bali gagal menaklukan ombak di Pantai Kapuk, Banda Aceh dalam ajang final di cabor Dayung pada Senin (9/9).

Ia berada di posisi empat dari enam lawan yang dihadapi dalam babak final tersebut.

Pria asal Sumba, NTT yang membela Bali di PON ke-21 itu bersaing dengan atlet dari Sumatera Barat, Papua Barat, DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Baca juga:  Bali Loloskan 12 Petinju ke PON

Cuaca di Pantai Kapuk sejatinya kurang bersahabat. Sebelum laga, partai lain sempat ditunda karena badai angin yang begitu kencang.

Lukas sebelum bertanding menyatakan dirinya fokus berlatih kekuatan pada kaki dan tangan. Ia pun mengatakan karakter pantai di Aceh relatif mirip dengan Sanur.

Pertandingan selain ditunda juga sempat diulang karena salah satu atlet melakukan kesalahan. Saat laga ulang, Lukas berada di posisi lima.

Baca juga:  Empat Cabor Nihil Medali di PON Papua

Persaingan ketat terjadi antara atlet dayung Papua Barat dan DKI Jakarta di garis depan. Keenam atlet ini pun beradu cepat untuk menyelesaikan 7 putaran yang diperkirakan jaraknya sampai 5 kilometer dengan kondisi berputar dan melawan ombak dan angin.

Medali emas pun akhirnya disabet oleh atlet Papua Barat disusul DKI Jakarta yang mendapatkan perak dan Jawa Timur memperoleh medali perunggu.

Pelatih SUP Bali, Adi Ginanjar mengaku target meraih medali emas jadi yang utama.

Baca juga:  Selancar Bukan Andalan Bali di PON

Namun ke depan, baginya penting untuk melakukan kaderisasi karena Bali memiliki potensi yang luar biasa dalam olahraga ini. (Suka Adnyana/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN