TABANAN, BALIPOST.com – Pelestarian adat, agama, seni, dan budaya terus dilakukan oleh masing-masing desa adat di Kabupaten Tabanan, sebagai wujud tanggung jawab dalam menjaga warisan leluhur.
Upaya ini tak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga mendukung implementasi visi Nangun Sat Kertih Loka Bali yang diusung pemerintah daerah.
Salah satu contoh nyata pelestarian ini adalah Karya Ngenteg Linggih yang digelar di Pura Dalem, Catus Pata, dan Prajapati Desa Adat Gelunggang, Desa Mundeh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat, yang dihadiri langsung Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya belum lama ini.
Kehadiran Bupati Sanjaya, yang didampingi oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, jajaran pimpinan OPD terkait, serta unsur Forkopimcam Selemadeg Barat, disambut hangat oleh para tokoh adat setempat.
Jero Mangku Lanang Istri, Perbekel, dan Bendesa Adat bersama krama adat yang terdiri dari 99 kepala keluarga turut hadir untuk memberikan penghormatan.
Dalam kesempatan tersebut, Sanjaya memberikan apresiasi atas semangat gotong royong yang ditunjukkan masyarakat dalam menyukseskan upacara yadnya tersebut. Sanjaya menekankan pentingnya mengenal sejarah dan identitas, terutama bagi masyarakat desa yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi.
Lebih lanjut, Sanjaya menegaskan pelaksanaan upacara Yadnya ini merupakan pengejawantahan dari Visi Nangun Sat Kertih Loka Bali. Menurutnya, upacara tersebut merupakan bentuk implementasi dari kewajiban umat Hindu dalam menebus hutang Tri Rna, yang juga bertujuan menciptakan masyarakat Tabanan yang sejahtera, gemah ripah loh jinawi.
Sementara itu, Ketua Panitia, I Wayan Sukiarta, menjelaskan bahwa upacara Ngenteg Linggih ini mencapai puncaknya pada Sabtu, 31 Agustus, dan dipuput tiga sulinggih dari berbagai griya. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Bupati Sanjaya beserta jajarannya dalam pelaksanaan yadnya ini.
Melalui dukungan pemerintah daerah, pelestarian adat dan budaya di Tabanan diharapkan terus berlanjut dan semakin memperkuat karakter masyarakat dalam menjaga tradisi leluhur, sekaligus mengharmoniskan kehidupan dengan alam dan sesama. (Puspawati/balipost)