Ketua Kadin Bali I Made Ariandi. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali semakin menarik bagi investasi terutama di sektor pariwisata dan juga infrastruktur. Banyak investasi mengalir ke Bali. Namun, ada indikasi pengusaha-pengusaha lokal Bali justru tersingkir.

Pemerintah diminta memberi perhatian khusus melalui kebijakan, agar pengusaha lokal dapat lebih banyak dilibatkan. Hal tersebut disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, I Made Ariandi, kepada Tim Bali Post Talk beberapa waktu lalu di Denpasar.

Menurut Ariandi, Bali pascacovid-19 mengalami peningkatan investasi yang cukup pesat. Sektor pariwisata misalnya, menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi. Pembangunan sejumlah fasilitas dan akomodasi pariwisata semakin massif.

Baca juga:  Kuliner Bali Butuh Branding

Sementara itu, di sisi lain banyak pembangunan juga
di sektor infrastruktur baik swasta maupun pemerintah.
Hal ini tentu menjadi hal yang menggembirakan bagi Bali. Hanya saja, lanjut Ariandi, banyaknya investasi
dan pembangunan infrastruktur ini yang menyingkirkan pengusaha-pengusaha lokal.

Ariandi mengambil contoh di bidang infrastruktur, kontraktor-kontraktor lokal makin tenggelam. Tidak dapat bersaing merebut proyek-proyek infrastruktur.
“Kita makin jarang mendengar kontraktor lokal terlibat
dalam pembangunan infrastruktur. Kebanyaknya diambil kontraktor besar berskala nasional” katanya.

Baca juga:  Dari Pengakuan Pelaku Telanjangi Istri hingga Inmendagri No. 62 Atur Libur Nataru

Demikian pula dalam investasi di akomodasi pariwisata. Ariandi mensinyalir, ada indikasi, makin banyak investor asing menguasai Bali. Hal ini membuat pengusaha pariwisata lokal semakin tersingkir pula.

Ariandi tidak menampik realita bahwa Bali membutuhkan investasi agar perekonomiannya tetap tumbuh. Dan Bali memang harus terbuka untuk investasi. “Bali sangat terbuka bagi yang ingin berinvestasi dari segala macam bisnis dan usaha, akan tetapi kami berharap agar investasi di Bali harus
banyak melibatkan masyarakat lokal,” ucapnya.

Baca juga:  Diduga Situs Zaman Megalitikum, Satu Per Satu Benda Prasejarah Ditemukan di Manistutu

Ariandi meminta pemerintah mengambil langkah jelas
untuk memberikan semacam proteksi bagi pengusaha lokal agar dapat terus bertahan dan berkembang. Ariandi juga menyampaikan, dibutuhkan regulasi kepada investor asing yang ingin berusaha di Bali.

“Pemerintah pusat harus ambil alih ini, dibuat regulasi
untuk investor asing yang ingin masuk bisnisnya di Bali,”
jelasnya. (Nyoman Winata/balipost)

BAGIKAN