MANGUPURA, BALIPOST.com – Pada Sabtu (14/9), pukul 09.31.07 WITA, wilayah Bali dan Lombok diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,4.
Dari informasi BMKG, episenter terletak pada koordinat 9,02° LS; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 50 km Tenggara Kuta Selatan, Bali pada kedalaman 85 km.
Dalam rilisnya, Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE, S.Si, mengatakan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah II – III MMI, Gianyar, Badung, Denpasar dan Karangasem II MMI. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Hingga pukul 09.41 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sarannya. (kmb/balipost)