Proyek pembangunan DPT yang mengalami longsor. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Proyek pembangunan dinding penahan tanah (DPT) di jalan Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, yang masih dalam pengerjaan, mengalami longsor Senin (16/9).

Penyebab longsornya proyek tersebut diduga akibat hujan yang mengguyur Bangli sejak Minggu malam.

Menurut informasi, longsornya proyek tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Proyek pembangunan DPT senilai Rp752.937.000 ini didanai APBD 2024 dan dikerjakan oleh CV Dwi Karya Perdana. Pengerjaan sudah dilakukan sejak sekitar sebulan.

Baca juga:  Awal 2019, Bendungan Terbesar di Nusra Dibangun di 3 Kabupaten

Akibat kejadian itu, jalan tersebut kini ditutup untuk kendaraan roda empat. Warga yang ingin melewati jalan itu harus mencari jalan alternatif lain ke Lingkungan Tegallalang, Kecamatan Bangli.

Pelaksana proyek Gede Agus Putu Parta mengatakan penyebab longsornya proyek itu diduga akibat hujan. “Mungkin air hujannya merembes ke galian,” ujarnya.

Diakuinya saat kejadian, terdapat dua pekerja yang sedang beraktivitas memindahkan besi di area bawah proyek. Keduanya tidak sampai terkena reruntuhan tanah karena posisinya tidak berada persis di bawah lokasi longsor. “Mereka masih di bawah, tapi tidak di posisi jebol. Agak jauh,” katanya.

Baca juga:  Kebutuhan Uang Tunai Jelang Hari Raya Rp 3,62 Triliun

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPerkim) Kabupaten Bangli Dewa Widnyana Maya memastikan pekerjaan proyek tersebut tetap bisa dilanjutkan. Namun keselamatan pekerja penting diperhatikan oleh pelaksana dan pengawas proyek.

Selain itu, menurutnya pelaksana juga harus mengambil langkah-langkah seperti melakukan perubahan dan mengajukan metode pelaksanaan. Mengingat kondisi di lapangan saat ini telah berubah dari kondisi awal.

Baca juga:  KPU Bali Tetapkan DPT, Bawaslu Masih akan Lakukan Kawal Hak Pilih

Dewa Maya mengatakan pelaksana bisa mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan jika memang diperlukan. “Tapi tentu harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan sigap. Karena kalau didiamkan dengan kondisi alam hujan-hujan seperti ini kan bisa merugikan penyedia juga, pekerjaannya jadi bertambah,” jelasnya. (Dayu Swasrina/Balipost)

 

BAGIKAN