TIGA EMAS - Tim Tarung Derajat Bali, menyabet 3 medali emas, 2 medali perak 3 medali perunggu di PON XXI/2024 Aceh-Sumut. (BP/Ist)

BANDA ACEH, BALIPOST.com – Cabang olahraga Tarung Derajat Bali, berhasil mempersembahkan 3 medali emas, 2 medali perak 3 medali perunggu untuk kontingen Bali di ajang PON XXI/2024 Aceh-Sumut.

Pertandingan final yang berlangsung di Balee Meuseuraya, Banda Aceh, Kamis (19/9), bertarung di kelas putra 52,1-55 kg Made Reva Lingga Wibawa berhasil mempersembahkan medali emas pertama, mengalahkan lawannya Jefri Andrianus dengan kemenangan 2-1 yang berasal dari Kaltim. Kemudian emas kedua, diraih I Gusti Ngurah Bagus Merta Wijaya di kelas tarung putra 61,1-64 kg, setelah mengalahkan Munawir dari NTB dengan kemenangan WHT (Wasit Hentikan Tarung).

Di partai penutup, petarung Andre Surya yang turun di kelas 75,1-80 kg berhasil menyabet medali emas ketiga sekaligus partai penutup, setelah mengalahkan wakil Jawa Barat, Yunus Isa dengan kemenangan 3-0.

Baca juga:  Piala Gubernur NTB, Petinju Denpasar Dipatok Tiga Medali

Sementara petarung Gede Dicky Handika Putra harus rela meraih perak, setelah dikalahkan petarung Jawa Barat, Andika Dwiki Arislan di kelas tarung putra 58,1-61 kg dengan kemenangan 0-3.

Untuk medali perak lainnya, diraih Ni Putu Mita Yobi di kelas tarung putri 45,1-50 kg, setelah dikalahkan Ainun Kuswandi dari Jawa Barat dengan kekalahan 0-3.

Sementara medali perunggu diraih Komang Herda Yandika di kelas 64,1-67 kg tarung putra, Ni Made Yogi Astrini (kelas 54,1-58 kg putri), dan Kadek Krisna Dewi (kelas 62,1-66 kg putri).

Baca juga:  Inkai Bali Kantongi Empat Emas di Kejurnas

Sekum Pengprov Kodrat Bali, Agung Bagus Tri Candra Arka yang akrab disapa Gung Cok, didampingi manajer I Gede Sutarya Yasa, saat dikonfirmasi usai pertandingan mengatakan, target medali yang diraih menurun dari PON Papua.

“Pada waktu saat PON di Papua, Bali dapat meraih 4 medali emas, sedangkan sekarang hanya 3 medali emas. Ini meleset dari apa yang kami targetkan untuk PON Aceh-Sumut,” ujar Gung Cok.

Gung Cok menyatakan satu petarung kita, yakni Dicky Handika Putra yang mendapat emas di PON Papua tampil pincang di final PON Aceh-Sumut, karena mengalami cedera mata. “Dicky di final main dengan satu mata lebam, jadi penglihatannya tidak maksimal yang menyebabkan penampilannya agak terganggu,” ujarnya.

Baca juga:  Indonesia Ambil Alih Navigasi Penerbangan di Riau dan Natuna

Sementara I Gede Sutarya Yasa mengapresiasi perjuangan yang telah diberikan para petarung Bali. Meskipun meleset dari target mempertahankan 4 emas.

“Kami harus mensyukuri apa yang sudah diraih namun kami tetap mempertahankan tradisi emas di setiap PON. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih atas doa dan support dari masyarakat Bali, dan terutama perjuangan atlet yang tidak mengenal rasa lelah untuk mendulang medali buat pulau Bali tercinta,” tandasnya. (Suka Adnyana/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *