Nasi campur berisi lawar, daging babi, urutan, dan kuah yang biasa disantap saat perayaan Galungan. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hari Suci Galungan adalah momen yang dinanti umat Hindu di Bali. Setiap 6 bulan sekali sesuai dengan perhitungan kalender Bali, Umat Hindu di Bali merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan).

Sama dengan hari raya besar umat lainnya, Galungan tidak hanya diisi ritual dan persembahyangan. Ada juga acara bersantap bersama dengan sanak saudara.

Tak ubahnya bagi umat Muslim yang identik dengan ketupat dan opor, Galungan pun identik dengan makanan khas yang biasa disajikan di hari raya tersebut.

Berikut 7 makanan khas yang disajikan saat Hari Raya Galungan, dilansir berbagai sumber :

1. Lawar

Lawar merupakan hidangan khas yang wajib ada ketika Hari Raya Galungan. Salah satu  yang membuat hidangan ini unik adalah tradisi memasaknya yang biasa dilakukan oleh laki-laki.

Tradisi ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan antar sesama, namun juga menjadi gambaran atau simbol gotong royong.

Baca juga:  Tol Trans Jawa Nyambung Sampai Bali? Ini Kata Anggota Dewan Bali

Lawar terbuat dari daging atau jeroan babi, nangka muda, kelapa parut, dan bumbu basa genep khas Bali. Namun representasi lawar sendiri sangat bervariasi tergantung daerahnya.

Salah satu sajian yang paling umum adalah Lawar Nyuh. Lawar jenis ini menggunakan kelapa yang dicampur darah babi. Lawar ini dikenal juga dengan nama Lawar Getih (Darah).

2. Kuah Balung

Kuah Balung juga merupakan makanan yang berbahan dasar daging babi. Ini adalah sup yang dibuat dengan bumbu khas Bali, dengan racikan dari bawang, kunyit, lengkuas, jahe, dan cabai yang membuat hidangan ini memiliki cita rasa yang kaya akan rempah-rempah.

3. Sate Lilit

Sate lilit juga menjadi kuliner khas Bali yang tak pernah ketinggalan saat Hari Raya Galungan. Hidangan yang terbuat dari berbagai jenis daging seperti daging sapi, ayam, dan ikan laut ini menjadi menu utama pada acara-acara besar di Bali.

Baca juga:  Petinggi PDIP Bali Hadiri Pelantikan Koster-Ace

Meski bernama sate, sate lilit sendiri hadir dalam bentuk berbeda. Tusuk sate lilit ini terbuat dari bambu yang besar dan lebar.

Beberapa orang terkadang menyajikannya dengan batang serai. Dari pada ditusuk, sate disajikan dengan cara dililitkan pada tusuk sate yang sudah disediakan.

4. Urutan

Selanjutnya hidangan yang disajikan ketika Galungan adalah urutan. Urutan adalah sosis khas Bali yang terbuat dari daging babi yang dicincang lalu dicampur dengan base genep. Campuran tersebut lalu dimasukan ke usus babi yang sudah bersih, lalu diasap hingga kering.

5. Tum

Masakan yang diberi nama tum ini menggunakan daging cincang yang diolah dengan  bumbu kuning. Daging bisa babi, ayam, maupun ikan. Namun yang lazim saat Galungan adalah tum babi.

Bungkus tum dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

6. Daging goreng

Daging babi goreng umumnya juga masakan khas yang harus ada saat perayaan Galungan. Meski pun sederhana dengan hanya menggoreng daging dan jeroan babi setelah dibumbui secukupnya menggunakan garam dan merica, namun gorengan tak boleh ditinggalkan saat menyantap lawar dan kuah balung.

Baca juga:  Warga Bali Terpapar COVID-19 Tambah di Atas 250 Orang

7. Jaja Uli dan Tape Ketan

Masih dengan kudapan manis. Makanan khas perayaan Galungan selanjutnya yang tidak kalah populer adalah jaja uli. Kudapan ini disajikan dengan tape ketan yang bercita rasa asam, manis, dan segar. Jaja uli biasanya dihidangkan sebagai penutup usai merayakan Galungan.

Jaja uli terbuat dari ketan yang dikukus hingga masak dan dipotong kotak- kotak. Apabila lawar dibuat oleh kaum pria, maka jaja uli dibuat oleh kaum wanita.

Makanan ini juga kerap disajikan sebagai persembahkan kepada para leluhur.

Nah, itu 7 masakan khas yang biasa disajikan umat Hindu saat perayaan Galungan. (Cahya Dwipayanti/balipost)

BAGIKAN