Suasana di Bus Trans Metro Dewata. Dishub Bali mengungkapkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi ini mengalami peningkatan. (BP/Melynia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keberadaan angkutan umum menjadi solusi di tengah kemacetan yang terus terjadi di Bali. Terlebih dengan infrastruktur yang tidak mampu memadai pertumbuhan kendaraan pribadi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, IGW Samsi Gunartha saat diwawancarai, Kamis (26/9) mengatakan, pada dasarnya minat masyarakat menggunakan angkutan umum, khususnya Bus Trans Metro sudah mengalami peningkatan. Ia mengatakan saat ini rata-rata sudah terisi 40-50 persen penumpang.

Baca juga:  Beli Narkoba, Tamatan SMP Dituntut 15 Tahun

Meski demikian, untuk mengembalikan budaya penggunaan angkutan umum diakuinya memang tidak mudah, di tengah kenyamanan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi baik mobil ataupun sepeda motor. Di sisi lain, kata Samsi, sebuah kota dengan infrastruktur yang kurang memadai, satu satunya pilihan ialah transportasi umum untuk dapat memindahkan banyak orang. “Nah kalau tidak memiliki angkutan umum maka akan terjadi disaster,” ungkapnya.

Dengan itu menurutnya keberadaan Bus Trans Metro sebagai angkutan umum yang melayani wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) ini menjadi sebuah keharusan untuk dipertahankan. Sembari ke depan mengajak masyarakat untuk merasakan maanfaatnya menggunakan angkutan umum.

Baca juga:  Jika Gunung Agung Erupsi, Bandara Ngurah Rai Mulai Siapkan Solusi

Samsi menambahkan, untuk mengembalikan budaya masyarakat menggunakan angkutan umum membutuhkan waktu, biaya dan upaya besar. Dan paling penting harus ada perbedaan dan kepastian yang jelas perbandingan menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum. “Kalau tidak ada kepastian, orang pasti akan lebih senang naik kendaraan pribadi. Tapi jika angkutan umum bisa lebih pasti, saya yakin masyarakat akan memilih angkutan umum,” imbuhnya. (Widiastuti/balipost)

Baca juga:  Sanitary Landfill Solusi Atasi TPA Peh
BAGIKAN