Wisatawan membawa papan surfing di Pantai Kuta, Badung. Nampak sejumlah hotel berjejer di dekat pantai tersebut. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah hotel di Bali berada di pesisir pantai. Terutama di Bali Selatan. Sedangkan, Bali Selatan berada pada jalur gempa megathrust.

Oleh karena itu, hotel-hotel tersebut disertifikasi kesiapsiagaan bencana. Tujuannya untuk membangun kesiapsiagaan hotel, baik secara fisik maupun pengetahuan saat menghadapi bencana. Mulai dari gempa bumi hingga tsunami.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made In-
dra mengatakan ada sebanyak 21 hotel mendapatkan sertifikat kesiapsiagaan bencana dari Pemerintah Provinsi Bali. Di antaranya, 14 hotel yang melakukan re-sertifikasi dan 7 hotel sisanya mendapat sertifikat baru karena baru berproses tahun ini.

Baca juga:  Pembalap Bima Juara Umum di Sidakarya

Dikatakan, sertifikasi ini penting dilakukan mengingat, Bali khususnya wilayah selatan berada pada
jalur gempa megathrust.

Selain berada pada jalur gempa megathrust, lanjut Dewa Indra, hotel di Bali dominan berada di dekat pantai. Hal ini, disebut rentan terdampak tsunami. “Di peta terlihat jelas bagaimana jalur megathrust itu. Untuk itu, kesiapsiagaan hotel-hotel yang berada di pesisir harus dilakukan sejak dini,” ujar Dewa Indra.

Baca juga:  Banjar Anyar Anyar Gelar Ngenteg Linggih lan Pedudusan Wrespati Kalpa

Selain itu, lanjut Dewa Indra bahwa sertifikasi ini juga sebagai promosi terhadap pasar wisata.

Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan dari sekian hotel yang telah mendapatkan sertifikat, beberapa hotel diberikan catatan. Misalnya, rambu evakuasi belum memenuhi standar dan sekuriti belum ideal. Mereka akan melengkapi 1,5 – 2 tahun ke depan.

Rentin mengatakan hingga kini sebanyak 106 dari 498 hotel berbintang telah disertifikasi. Ia tak mengelak bila memprioritaskan hotel berbintang untuk disertifikasi. Sebab, hotel berbintang kerap dijadikan venue event berskala besar. “Kami punya target Mei 2026 tidak kurang dari 50 persen hotel di Bali sudah memiliki sertifikasi,” tegasnya. (Ketut Winata/balipost)

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 di Bali di Atas 100 Orang! Korban Jiwa Juga Dilaporkan
BAGIKAN