Suasana lalin di tanjakan Jalan Goa Gong, Jimbaran, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Rencana perbaikan alinyemen atau trase di tanjakan Jalan Goa Gong, Jimbaran, Badung, harus ditunda. Hal ini terjadi setelah pengempon Pura Goa Gong menolak proyek tersebut karena dikhawatirkan akan merusak keberadaan dan eksistensi kawasan pura.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung diminta untuk mencari alternatif lain yang tidak mengganggu pura tersebut. Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika, pihaknya sudah melakukan peninjauan bersama pengempon Pura Goa Gong dan pemangku pura terkait proyek tersebut.

Baca juga:  Dari Puluhan KK Hindu Terdampak Gempa Mamuju hingga Sungai Pulukan Meluap

Peninjauan tersebut, kata Ngurah Suardika kemudian diikuti oleh surat dari Lurah Jimbaran, yang berdasarkan hasil cek lapangan menyebutkan bahwa pengempon pura tidak memberikan persetujuan terkait rencana meninggikan jalan di sebelah pura tersebut. “Memang betul, Pemerintah Kabupaten Badung ingin segera memperbaiki alinyemen tanjakan Jalan Goa Gong. Namun, di sisi lain, dari pengempon Pura Goa Gong, khususnya dari Jro Mangku, tidak menyetujui langkah peninggian jalan di sebelah pura,” ujarnya.

Penolakan ini dikarenakan adanya pelinggih atau bangunan suci di sisi kanan Jalan Goa Gong. Sehingga, rencana peninggian jalan menjadi tidak mungkin dilakukan tanpa mengganggu kawasan pura.

Baca juga:  Sejumlah Penjabat Utama di Polres Badung Hingga Kapolsek Diganti

Pihak pengempon pura menyarankan agar dicari solusi alternatif lain, dengan harapan Jalan Goa Gong hanya digunakan sebagai akses menuju Pura Goa Gong, bukan untuk jalur utama lalu lintas.

Menanggapi situasi ini, Dinas PUPR Badung tengah mempertimbangkan opsi pembangunan ruas jalan baru yang tidak mengganggu kawasan pura. Hal ini juga didukung oleh kepala lingkungan setempat, yang menyebut bahwa rencana tersebut cukup memungkinkan untuk dilakukan.

Baca juga:  Kemenkes Laporkan Kematian Pasien Omicron

“Rencana ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Kami akan melihat apakah pembangunan jalan baru lebih memungkinkan. Kami juga akan berkonsultasi dengan atasan terkait perkembangan ini untuk menentukan langkah selanjutnya,” tambah Suardika.

Penundaan rencana perbaikan ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas PUPR Badung dalam upaya memperbaiki infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Namun, pihaknya berkomitmen untuk mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan dari segi teknis, tetapi juga menghormati nilai-nilai kearifan lokal yang ada di sekitar Pura Goa Gong. (Parwata/balipost)

BAGIKAN