Menkes RI dan rombongan melakukan hospital tour ruang CT Scan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat Indonesia mengeluarkan biaya Rp161 triliun pada 2021 untuk mendapatkan layanan medis di luar negeri. Negara tujuan utamanya adalah Malaysia dan Singapura.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, belum lama ini di Denpasar mengatakan, fenomena ini mencerminkan kebutuhan mendesak bagi Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri. Selain itu juga perlu membuka jalan bagi inovasi yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang berkompetisi di bidang medical tourism.

Di tengah perkembangan industri kesehatan global yang pesat, Indonesia terus berupaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Baca juga:  Pencarian WN Amerika Diperluas

Melihat potensi besar medical tourism dan pelayanan kesehatan di Indonesia, RS Prof. Ngoerah Denpasar menjalin kerja sama dengan Sun Healthcare International dari Korea Selatan untuk mendirikan NgoerahSun Wellness and Aesthetic Center (NSWAC).

Diharapkan, kolaborasi ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan wellness dan aesthetic yang berstandar internasional di dalam negeri, sekaligus mendorong Indonesia menjadi destinasi medical tourism yang bersaing di kancah global.

Dalam keterangan tertulisnya, Chairman Sun Healthcare International Korea Selatan, Dr. Sun Seung-Hoon mengatakan layanan medis di dalam negeri, diharapkan mengurangi secara signifikan biaya kesehatan melalui deteksi dini penyakit serius, seperti kanker, yang saat ini terjadi di Korea.

Baca juga:  Konsumsi Ini, Jika Ingin Hilangkan Bau Badan

Deputy General Manager NgoerahSun Wellness and Aesthetic Center dr. Nahla Shihab, Sp. DVE., MD (ABIM Certified) mengatakan layanan kesehatan ini diharapkan semakin memudahkan akses bagi masyarakat yang membutuhkan tindakan komprehensif dengan teknologi maju. Hal ini juga sejalan dengan misi pemerintah menjadikan Bali sebagai pusat medical tourism Indonesia yang dapat diandalkan oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

Berdasarkan data 2024 dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, tercatat sekitar 400.000 wisatawan mengunjungi Bali setiap bulannya. Ini menjadi peluang besar bagi Bali untuk menjadi destinasi unggulan medical tourism, menawarkan layanan kesehatan premium yang menyatu dengan pesona pariwisata lokal.

Baca juga:  Pemilu untuk Pembangunan Berkelanjutan

“Layanan ini berperan penting dalam memperkuat posisi Bali sebagai pusat medical tourism Indonesia. Dengan hadirnya layanan kelas dunia yang mencakup MCU, Aesthetic Dentistry, Dermaesthetic, dan Plastic surgery, kami yakin dapat memberikan pengalaman kesehatan yang istimewa dan membangun kepercayaan tinggi di kalangan wisatawan domestik maupun internasional,” jelasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN