I Wayan Tontra. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan berduka atas meninggalnya Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Tabanan sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tabanan, I Wayan Tontra, pada Senin (7/10). Tontra menghembuskan napas terakhir di RSUD Tabanan sekitar pukul 23.00 WITA setelah lama berjuang melawan komplikasi penyakit yang diidapnya.

Kabar duka ini dibenarkan oleh Bendesa Adat Kelating, I Dewa Made Maharjana. Ia menambahkan almarhum sempat mengalami stroke sebelumnya, namun tetap bersemangat untuk “ngayah” atau mengabdi, meski kondisi kesehatannya terus menurun.

Baca juga:  Tragedi Kecelakaan Pesawat di Guangxi Akhiri Rekor Penerbangan Aman Seratus Juta Jam China

“Beliau bolak-balik ke rumah sakit. Sebelum Galungan, kondisinya sempat drop sekali,” ujarnya.

Saat ini jenazah masih berada di rumah sakit, dan rencana akan dibawa ke rumah duka di Banjar Dangin Jalan, Desa Kelating. “Hari ini akan ada persiapan untuk membawa beliau ke rumah duka, namun waktunya masih belum pasti,” lanjut Maharjana.

Almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat dihormati dalam dunia adat dan budaya di Tabanan. Selain menjabat sebagai Ketua MDA dan FKUB, peran beliau dalam menjaga kerukunan antar umat beragama juga sangat dirasakan oleh masyarakat.

Baca juga:  Anak Yatim Piatu Diusulkan Bantuan ke Kemensos

“Beliau sangat baik dan bijaksana dalam memberikan pemahaman tentang adat dan menjaga keharmonisan antar umat. Dedikasi dan pengayoman beliau bagi masyarakat sangat besar,” imbuhnya.

Dalam kiprahnya, I Wayan Tontra menjadi salah satu penggerak dalam penyusunan dan penyempurnaan awig-awig serta tata titi adat di Tabanan. Kegetolan dan pemahamannya yang mendalam tentang adat menjadikan beliau sebagai soko guru yang tak tergantikan dalam menjaga kearifan lokal serta harmoni antar masyarakat.

Baca juga:  Ekspor Beras Merah Cendana Terhenti, Petani Harapkan Perantara ke Negara Potensial

Kepergian I Wayan Tontra bagi Desa Adat Kelating adalah kehilangan besar, terutama dalam hal menjaga kelestarian budaya dan keharmonisan antarumat. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN