DENPASAR, BALIPOST.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) 2024 banyak dikritik lantaran didukung anggaran yang minim. Pada PKB XLVII Tahun 2025 yang akan mengusung tema “Jagat Kerthi: Loka Hita Samadaya, Harmoni Semesta Raya” dipastikan akan berlangsung lebih optimal dibandingkan tahun sebelumnya.
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga atau swasta dalam pembiayaan PKB.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha menyampaikan hal ini perlu dilakukan agar pelaksanaan ajang kesenian tahunan ini dapat lebih optimal. Apalagi, banyak perusahaan yang selama ini terlibat tanpa dipungut bayaran sepeser pun. Padahal ada keuntungan komersil yang didapat dengan jutaan pengunjung yang hadir.
Menurutnya PKB yang merupakan festival seni terbesar di Bali selalu kedatangan sekitar 1,6 juta pengunjung setiap tahunnya. “Semua perusahaan-perusahaan yang berjualan, meraup untung di PKB itu nggak pernah bayar, itu semua dibiayai oleh Pemprov Bali,” ujar Arya, Senin (7/10).
Arya Sugiartha menyampaikan, kerja sama dengan pihak swasta tidak melanggar regulasi yang ada. Kerja sama yang dilakukan nantinya melalui skema public private relationship.
Arya Sugiartha melihat PKB justru dapat menghasilkan keuntungan jika semakin banyak perusahaan yang tertarik membuka stan di PKB. Mengingat PKB kini bukan saja diakui sebagai event nasional, tetapi juga event internasional.
Pihaknya menegaskan PKB Tahun 2025 akan tetap diselenggarakan di Taman Budaya Art Center Denpasar. Pasalnya, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung sampai saat ini belum ada progres pembangunan. Sehingga, pihaknya optimis PKB tahun 2025 tetap digelar di Taman Budaya Bali Art Center Denpasar.
Untuk diketahui jumlah pengunjung PKB ke-46 Tahun 2024 sebanyak 1.624.328 orang dengan rata-rata kunjungan per hari mencapai 56.011 orang. PKB tahun ini mengangkat tema “Jana Kerthi Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul.”
Dengan melibatkan sebanyak 13.561 orang seniman. Menampilkan delapan materi pokok meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). Sementara event budaya yang dirangkaikan pelaksanaan PKB, yakni penyelenggaraan Bali World Cultural Celebration (Perayaan Budaya Dunia di Bali) dan Jantra Kebudayaan Bali (Pekan Kebudayaan Daerah). (Ketut Winata/balipost)