DENPASAR, BALIPOST.com – Brigjen Pol. Komang Sandi Arsana resmi melaksanakan tugas sebagai Wakapolda Bali sejak Rabu (9/10). Mengawali tugasnya, Brigjen Sandi Arsana menghadiri pengukuhan Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya.
Di Indonesia baru delapan polda yang mendapat kesempatan untuk membentuk Direktorat Siber. Perlu diketahui Sandi Arsana merupakan alumni Akpol 1995 dan menantu mantan Kapolda Bali, Made Mangku Pastika.
Jenderal bintang dua asal Klungkung ini cukup lama tugas di Bali. Jabatan yang pernah diemban saat di Bali diantaranya Kapolsek Kuta, Kasatreskrim dan Kasatresnarkoba Poltabes Denpasar (sekarang Polresta), Kapolres Jembrana, Kapolres Gianyar dan Wadir Reskrimum Polda Bali.
Terkait pengukuhan Ditressiber, Kapolda Daniel mengatakan merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya Peraturan Polri No. 3 Tahun 2024 tentang pembentukan organisasi Direktorat Reserse Siber. Irjen Daniel menyampaikan pembentukan direktorat ini sebagai respons atas pesatnya perkembangan teknologi informasi yang diikuti dengan pesatnya pertumbuhan kejahatan di dunia maya.
“Secara teori kepolisian, kita sudah diajarkan bahwa kejahatan selalu selangkah lebih maju. Fenomena globalisasi yang cepat menyebar turut mempercepat arus ancaman kejahatan di dunia maya,” tegasnya.
Menurutnya, pembentukan Ditressiber di tingkat polda ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi ancaman di dunia maya. Ia berpesan supaya senantiasa meningkatkan kompetensi personel agar lebih profesional dan menjadi penyidik kejahatan siber yang mampu diandalkan.
“Saya ingatkan kepada rekan-rekan agar mengenali betul spektrum ancaman dan medan yang akan dihadapi. Dir. Ressiber juga memiliki tanggung jawab penting untuk meningkatkan kompetensi personelnya agar lebih profesional dan mampu diandalkan dalam menangani tindak pidana di dunia maya,” ujar mantan Kapolda Kaltara ini.
Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan terbentuknya Direktorat Ressiber diharapkan penegakan hukum di bidang kejahatan siber dapat lebih terkoordinasi dan cepat dalam merespons setiap ancaman. Ini adalah bentuk komitmen Polda Bali dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat di era digital. (Kerta Negara/balipost)
