DENPASAR, BALIPOST.com – Permainan Mobile Legend yang sedang digemari generasi zaman now mampu mendongkrak revenue operator selular, salah satunya Telkomsel. Manager Digital Regional Expansion Telkomsel Bali Nusra, Indra D. Hariadi mengatakan kenaikan revenue dari 2017 ke 2018 mencapai 44 persen.
Revenue yang dimaksud, kata Indra, berasal dari pendapatan transaksi pembelian pulsa karena di permainan ini ada item yang diperlukan dibeli menggunakan pulsa. Selain itu, ada juga peningkatan revenue dari sisi layanan data. “Revenue dari e-sport ini bisa menggeser pendapatan dari layanan legacy, seperti SMS dan voice,” paparnya.
Ia mengatakan permainan yang sifatnya e-sport ini memang sedang digandrungi. Dari sisi peningkatan pemain, jumlahnya cukup signifikan. “Dari 2017 ke 2018, kenaikan jumlah pemain Mobile Legend mencapai 72 persen,” ungkapnya di sela-sela kegiatan final Mobile Legend Tournament, Sabtu (7/4).
Lebih lanjut, Indra mengatakan keberhasilan Mobile Legend dalam meningkatkan revenue Telkomsel ini membuat pihaknya berinisiatif menggelar turnamen Mobile Legends 2018 dengan tagline “The Biggest Local Mobile Legend Tournament.” Kegiatan yang diikuti 1.600 peserta dari Bali Nusra ini merupakan ajang adu strategi pemain dengan total hadiah Rp 35 juta. “Kompetisi ini diikuti 320 tim dari 3 Provinsi dengan tim terbanyak berasal dari Mataram,” ungkapnya.
Menurutnya Telkomsel berupaya mewadahi gamers untuk melakukan hal yang positif dan bisa menghasilkan. Selain itu, kegiatan ini juga untuk membangun ekosistem digital entertainment bagi masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, Mobile Legend Tournament ini sudah diselenggarakan di 5 cluster, yaitu Bali Barat, Bali Timur, Mataram, Kupang, dan Flores. Setiap tim terdiri dari 5 peserta. Para pemenang di masing-masing cluster ini kemudian berlomba di final untuk selanjutnya bertanding kembali di tingkat Regional. (Diah Dewi/balipost)