Sejumlah wisatawan dan warga berbaur di Pantai Mertasari, Sanur. (BP/Melynia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) saat Pandemi Covid-19 dinanti-nantikan agar pariwisata Bali kembali bergeliat. Namun, terlalu mudahnya orang asing (WNA) masuk, bisa menjadi bom waktu bagi Bali.

Wakil Ketum Kadin Bali Bidang Pariwisata dan Investasi Agus Maha Usadha menilai, pemerintah merupakan kunci dari baik buruknya kedatangan orang asing di Bali dan di Indonesia. “Yang bisa meregulasi benefit kehadiran orang asing adalah pemerintah sehingga dapat menyaring orang asing yang masuk agar tak berpotensi menimbulkan masalah,” ujarnya, Senin (14/10).

Baca juga:  Dua Kluster Ini Sumbang Peningkatan Kasus COVID-19 Bali

Menurutnya, jika orang asing yang tinggal di Bali atau ekspatriat memiliki kemampuan profesional dan bekerja di bidang spesifik yang dibutuhkan akan sangat berdampak positif bagi masyarakat lokal dan harus mentransfer knowledge-nya. “Maka di sini perlu pengawasan terkait baik darı dinas tenaga kerja maupun Kemenkumham melalui Imigrasi,” ujarnya.

Selain itu, dengan sistem perdagangan global yang semakin terbuka saat ini maka SDM lokal memiliki tantangan tersendiri. SDM lokal agar dapat meningkatkan kapasitas agar dapat berkompetisi dan berdaya saing.

Baca juga:  Turun Signifikan, Tambahan Kasus COVID-19 Ada di Bawah 5.000 Orang

Di samping itu, pemerintah wajib hadir untuk memberi proteksi dalam peraturan guna keseimbangan kesempatan dan menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat yang mensejahterakan rakyatnya.

“Dan dalam hal kesempatan kerja, mereka (orang asing) tidak mengambil pekerjaan yang masyarakat setempat sudah mampu atau menjadi saingan bebas dalam meraih peluang bisnis lokal tanpa keseimbangan. Sehingga pemerintah berkewajiban memberi batasan atas peluang usaha dan kerja bagi orang asing sesuai untuk kepentingan dimaksud,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Baru Hanya 1 Digit, Korban Jiwa Kembali Dilaporkan Bali

Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sebelumnya di Sanur mengatakan, sebelum Bali populer di masyarakat internasional, orang asing berperan dalam membawa hal baru, termasuk perubahan positif. Seperti Le Mayeur yang membuat Sanur menjadi pintu gerbang orang asing masuk dan membuat Sanur berkembang menjadi kawasan pariwisata.

Bahkan, Sanur merupakan cikal bakal pariwisata Bali. Ubud juga dikenal karena senimam Walter Spies yang lahir di Rusia dengan membawa kebaruan ke Bali, Indonesia. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN