upacara mapepada agung serangkaian karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani Kamis (17/10). (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Puncak karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani berlangsung Kamis (17/10). Dalam puncak karya dilaksanakan ritual mapepada agung yang diikuti ribuan krama.

Ketua Panitia Karya I Ketut Sudana mengatakan rangkaian karya pujawali ngusaba purnamaning sasih kapat di Pura Tuluk Biyu Batur telah berlangsung sejak 7 Oktober. Diawali dengan makarya rompok, dilanjutkan dengan makarya sanganan pada 8 Oktober.

Baca juga:  Serapan Kuota Haji 2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Pada 13 Oktober dilaksanakan upacara nuhur Tirta ke Puncak Gunung Abang dan dilanjutkan dengan Bhakti pengodal. “Hari ini merupakan puncak karya pujawali,” kata Sudana.

Puncak Karya Ngusaba Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur diawali dengan upacara mapepada agung. Upacara tersebut diikuti 13 desa adat yang ada di Badung, Tabanan, Bangli, Gianyar dan Karangasem.

Dalam upacara mapepada agung, tapakan kairing menyusuri jalan utama di wilayah Desa Pakraman Batur. “Maknanya Ida Bhatara yang berstana di Pura Tuluk Biyu Batur nodya jagat lan sedagingnyane untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat Hindu di Bali, ” terangnya.

Baca juga:  Dua Motor dan Mobil Tabrakan di Jalan Raya Kintamani, Empat Luka-luka

Karya pujawali ngusaba purnamaning sasih kapat di Pura Tuluk Biyu Batur akan nyejer hingga tanggal 25 Oktober. Rangkaian karya akan diakhiri dengan upacara Bhakti pepranian.

Sudana berharap seluruh umat Hindu dapat tangkil ngaturang bhakti ke Pura Tuluk Biyu Batur selama karya berlangsung. Melalui pelaksanaan karya pujawali ini diharapkan jagat Bali dan seisinya selalu diberikan keselamatan dan kemakmuran. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *