Tangkapan layar Ni Luh Enik Ermawati saat disebutkan menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata oleh Presiden Prabowo Subianto, Minggu (20/10) malam. (BP/YouTube Setpres RI)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dua perempuan asal Bali, Isyana Bagoes Oka dan Ni Luh Puspa dipercaya sebagai wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih. Hal itu diumumkan Presiden RI, Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, Minggu (20/10).

Menarik untuk disimak, dua perempuan itu memiliki karier yang hampir mirip. Keduanya merupakan jurnalis.

Isyana yang dipanggil ke kediaman Prabowo sebagai wakil menteri (wamen), Selasa (15/10), merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Perempuan ini dipercaya sebagai Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Dikutip dari berbagai sumber, Isyana yang memiliki nama lengkap Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka lahir pada 13 September 1980. Mulanya ia bekerja sebagai model, pembawa acara, dan penyiar berita.

Baca juga:  Jaga Imunitas Tubuh

Isyana memiliki banyak pengalaman di dunia televisi, mulai dari Trans 7 hingga akhirnya bergabung dengan Metro TV, sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.

Kariernya di dunia penyiaran dimulai sebagai reporter di Trans TV, kemudian berkembang menjadi pembawa acara atau pembaca berita di Trans 7 sebelum akhirnya menjadi produser berita di RCTI.

Namun, setelah keluar dari Metro TV pada 2014, Isyana memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai reporter dan penyiar.

Baca juga:  Bali Aman, Legian Beach Festival 2017 Siap Digelar 11-15 Oktober

Di 2014, ia memutuskan untuk bergabung dengan Grace Natalie dan Raja Juli Antoni untuk mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saat ini, Isyana menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.

Sementara itu, tak banyak yang mengetahui Ni Luh Enik Ernawati sebelum dia akhirnya dipilih Prabowo untuk menjadi Wakil Menteri Pariwisata. Pemilihan perempuan yang lebih dikenal dengan nama Ni Luh Puspa ini pun menarik perhatian.

Ni Luh merupakan perempuan Bali yang menempuh karir di bidang jurnalis. Ia adalah wanita Bali yang lahir di Banjar Dinas Bululada, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Baca juga:  Sejumlah Kementerian Baru Dibentuk, Sekda Bali Tegaskan Daerah Tak Mesti Simetris

Sejak umur 3 bulan, Ni Luh diajak orangtuanya pindah ke Mamuju untuk berkebun karet. Ni Luh merupakan lulusan STIE Nobel Makassar. Sebelum dipercaya sebagai Wamenpar, ia pernah bekerja di iNews Makassar sebelum beralih ke Kompas TV Makassar.

Selanjutnya, wanita yang lahir pada November 1986 itu diberi kesempatan untuk bergabung dengan Kompas TV pusat di Jakarta. Jadi, sejak 2015, ia pun tinggal di Jakarta. (Dimas Bayu Erlangga/balipost)

BAGIKAN