IB Gede Sidharta Putra. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Festival merupakan salah satu upaya memperkuat dan mengembangkan budaya. Sebab, dalam festival, umumnya digelar pementasan seni dan budaya yang akan menjadi daya tarik wisatawan berkunjung. Demikian disampaikan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur IB Gede Sidharta Putra, Minggu (20/10) usai penutupan Sanur Village Festival ke-17.

Ia mengatakan ke depannya perlu memperbanyak konten dari budaya, seperti culture show melibatkan seniman-seniman karena hal itu juga merupakan indikator penting dari tingkat kedatangan pengunjung.

Baca juga:  Kolaborasi Polresta-Mahasiswa Papua Tampil di PKB

Selain itu juga perlu dibuatkan aktivitas budaya yang melibatkan pengunjung. Sehingga ada interaksi saat berkunjung ke festival.

“Perlu dilakukan program kreatif lebih banyak melibatkan masyarakat, pengunjung, dan meningkatkan kualitas pertunjukan. Agar kebermanfaatannya lebih dirasakan,” ujarnya pria yang juga Ketua PHRI Denpasar ini.

Selain itu, atraksi memasak, misalnya dengan mengangkat bahan pangan lokal menjadi hidangan kelas bintang 5 juga menarik untuk diangkat.

Baca juga:  SVF 2019 Usung Tema Memuliakan Bambu

“Untuk menaikkan material lokal yang diolah chef internasional diharapkan naik kelas seperti, ubi ungu dipresentasikan di hotel bintang 5 atau chain hotel. Bagaimana arak yang sudah bagus bisa bersaing dengan soju, sake,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Disparda Denpasar Ketut Trisna Aryani, mengungkapkan keberadaan SVF yang memasuki gelaran ke-17 merupakan ajang pembelajaran. Sebab, festival ini mampu mendatangkan pengunjung tidak hanya domestik tapi juga asing.

Baca juga:  SVF 2019, Pembukaannya akan Diisi Kolaborasi Indra Lesmana dengan Jegog

Denpasar sendiri, lanjut Trisna, memiliki beberapa festival, diantaranya Denpasar Festival, Denpasar Kite Festival, Denpasar Film Festival, D’Youth Festival, Bali Rock In Blues Festival, dan lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti promosi pariwisata, UMKM, seni budaya, dan ajang anak muda mengembangkan kreativitas. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN