Demo mesin pengolahan sampah Ecowiz yang diterapkan di Pasar Umum Negara Bahagia, Jumat (25/10). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Mesin pengolah sampah Ecowiz di Pasar Umum Negara Bahagia mulai dioperasikan. Diharapkan mesin ini dapat mengatasi persoalan sampah secara mandiri di Pasar serta mengurangi residu ke TPA.

Dalam demo mesin pengolahan sampah Ecowiz, Jumat (25/10), mesin hibah Pasific Group tersebut mampu mengolah sampah anorganik yang sulit terurai. Seperti plastik, kardus bahkan limbah medis dengan residu abu 5 persen dari berat sampah yang diolah.

Dengan daya listrik relatif kecil, mampu mengolah 100 kilogram sampah per jam dan ramah lingkungan. Selain tidak mengeluarkan asap hitam, pengolahan sampah menggunakan mesin ini juga tidak menimbulkan racun di udara.

Baca juga:  Bertekad Bawa Bali United Lolos di Piala AFC

Daniel Koo, Chairman Pasific Group mengatakan mesin pengolahan sampah Ecowiz memiliki beberapa keunggulan yang sangat ramah lingkungan dimana mampu membakar sampah tanpa menimbulkan polusi terhadap lingkungan. “Fitur unggulan dari mesin Ecowiz EV-100 ini adalah kemampuannya dalam pengolahan sampah tanpa menimbulkan polusi asap, polusi suara dan limbah air,” ucapnya.

Pasific Group yakin melalui pengelolaan sampah menggunakan mesin yang didatangkan dari Korea ini bisa dikerjakan langsung di tempat dan mengurangi sampah yang dikirimkan ke tempat pembuangan akhir. “Kami berharap dengan penggunaan mesin ini kita dapat mendorong misi pengolahan sampah sejak awal dan mengurangi beban sampah yang diangkut ke TPA,” imbuhnya.

Baca juga:  Memandirikan Ekonomi Desa

Pjs. Bupati Jembrana I Ketut Sukra Negara secara langsung bersama para undangan pejabat dari Kabupaten/Kota di Bali mencoba pengolahan sampah dengan memasukkan sampah anorganik langsung ke dalam mesin tersebut. Usai menjajal mesin itu, ia yakin akan bisa mengatasi sampah yang diproduksi oleh Pasar Umum Negara.

“Alat yang diberikan hibah kepada kami Pemerintah Kabupaten Jembrana, kalau kita lihat akan cukup bisa mengatasi sampah di pasar ini. Kapasitas sampah yang bisa diselesaikan per harinya bisa 1-2 ton sampah, saya rasa itu cukup bisa untuk menyelesaikan sampah-sampah yang ada di pasar,” ucapnya.

Baca juga:  Jika Tak Segera Dilakukan, PUPR Ancam Bongkar Beton Penutup Irigasi di Dusun Corot

Ditambahkannya, dengan bisa diselesaikan sampah secara langsung di pasar akan mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Peh. Pihaknya berharap nantinya setiap pasar akan mampu mengelola sampahnya sendiri. (Surya Dharma/Balipost)

 

BAGIKAN