Base Genep. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kekayaan cita rasa kuliner menjadi salah satu alasan Bali dipilih jutaan orang untuk berlibur setiap tahunnya. Salah satu rahasia kelezatan masakan Bali terletak pada penggunaan rempah-rempah yang unik dan beragam.

Hidangan Bali memiliki resep bumbu dasar yang berbeda. Bumbu dasar inilah yang menjadikan hidangan Bali memiliki rasa yang khas dibandingkan masakan Indonesia lainnya.

Bumbu dalam bahasa Bali disebut base, yang terdiri dari bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, jahe, dan kencur. Bahan-bahan ini kemudian dipadukan dengan rempah lainnya untuk menciptakan bumbu dasar dalam berbagai hidangan.

Berikut 4 jenis bumbu dasar yang sering digunakan dalam masakan Bali, beserta bahan-bahannya, disarikan dari berbagai sumber:

1. Base Genep

Base Genep merupakan warisan dan peninggalan budaya dari nenek moyang yang telah ada sejak ribuan tahun silam. Catatan tentang base ini dapat ditemukan dalam kitab lontar. Dalam bahasa Bali, ‘base’ berarti ‘bumbu’, sementara ‘genep’ berarti ‘lengkap’. Bumbu Base Genep sendiri adalah bumbu dasar yang sering dipakai dalam pengolahan hidangan khas Bali, terdiri dari 15 jenis bumbu dan rempah-rempah.

Baca juga:  Alfamart Gelar Pelatihan Managemen Ritel bagi UMKM

Base Genep memiliki empat komponen utama, yaitu, cekuh (kencur), jahe, isen (lengkuas), dan kunir (kunyit). Dalam proses pembuatan Base Genep, masyarakat Bali tidak menggunakan alat timbangan. Bahkan, tidak ada ukuran konkret yang ditentukan dalam penyajiannya. Sebagai pengganti, para tetua di Bali mengukur bahan-bahan untuk Base Genep menggunakan jari.

Jari tengah berfungsi untuk mengukur lengkuas, jari telunjuk untuk kunyit, jari manis untuk jahe, dan kelingking untuk kencur. Setengah dari jumlah tersebut menjadi takaran bawang merah. Setengah dari bawang merah digunakan untuk jumlah bawang putih. Setengah bawang putih diperuntukkan bagi jumlah cabai. Setengah dari cabai digunakan untuk memenuhi kebutuhan rempah. Terakhir, garam dan terasi menjadi simbol unsur laut. Dengan demikian, terdapat 10 unsur yang merepresentasikan simbol gunung dan laut dalam bumbu genep Bali.

Bumbu genep, yang dikenal sebagai usabe dalam catatan lontar kuno, antara lain digunakan dalam pembuatan bebek betutu dan sate lilit. Bebek betutu adalah salah satu sajian yang selalu hadir dalam upacara kerajaan di Bali. Bumbu Base Genep tidak hanya berfungsi sebagai penguat rasa, tetapi juga efektif menghilangkan aroma tak sedap dari daging bebek saat dimasak. Dilansir dari situs Seilera.

Baca juga:  Yuk Cicipi Babi Guling Khas Bali, 7 Restoran Ini Bisa Kamu Kunjungi

2. Base Rajang

Bumbu Rajang adalah kombinasi rempah-rempah otentik Bali yang telah diwariskan secara generasional dalam beragam hidangan khas daerah tersebut. Dalam arti harfiah, kata “Rajang” dalam bahasa Bali berarti “mengiris” atau “memotong-motong”. Istilah ini merujuk pada cara pengolahan rempah-rempah yang memerlukan pencincangan halus atau penggilingan sehingga cita rasa setiap bahan dapat berpadu dengan sempurna.

Bumbu Rajang terdiri dari berbagai rempah yang diproses secara seimbang untuk menciptakan harmoni rasa yang istimewa. Beberapa bahan utama yang sering digunakan dalam Bumbu Rajang mencakup kunyit, jahe, lengkuas, serai, bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Bumbu Rajang adalah elemen fundamental dari banyak masakan tradisional Bali, seperti lawar, ayam betutu, ikan nyat-nyat, dan berbagai sajian lainnya. Penggunaan Bumbu Rajang tidak hanya membawa rasa yang dalam dan kaya, tetapi juga memberikan warna yang menarik pada masakan. Dilansir dari situs Kerthi Bali Santhi.

Baca juga:  Tekanan Pandemi Tak Surutkan Industri Rumahan Jajan Bali

3. Base Wangen

Dalam proses pengolahan kuliner, masyarakat Bali memiliki tradisi yang cukup khas, yaitu dalam pemakaian bumbu. Masyarakat Bali menjadikan bumbu Base Wangen sebagai bumbu utama. Base Wangen terdiri dari beragam jenis bumbu dan rempah-rempah. Di dalam Base Wangen ini terdapat lima tipe rempah, antara lain jangu, kemenyan, cabai puyang, mesui, dan bangle.

Selain bahan pokok ini, Base Wangen juga dilengkapi dengan kecombrang, temu tis, temu kunci, mesoyi (sejenis kayu manis), kemenyan, lenga, sepet-sepet, dan minyak kelapa. Bumbu Wangen ini juga diolah dengan cara diiris halus atau dicincang.

4. Base Suna Cekuh

Dalam bahasa Bali, “suna” diterjemahkan sebagai bawang putih dan “cekuh” diartikan sebagai kencur, yang keduanya menjadi komponen utama bumbu rempah ini. Bumbu ini terbuat dari bawang putih, lengkuas kecil, bawang merah, daun salam, kunyit, yang semuanya diolah dengan minyak kelapa. Bumbu sune cekuh ini disiapkan dengan cara dihaluskan dan kemudian ditumis hingga masak serta siap digunakan untuk beragam masakan Bali. (Cahya Dwipayanti/balipost)

BAGIKAN