Gedung A lantai I pasar umum negara bahagia kebanjiran saat hujan deras Jumat (1/11) siang. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah kios di lantai I Gedung A Pasar Umum Negara Bahagia, Jumat (1/11) siang kebanjiran.

Air naik saat hujan deras yang mengguyur selama 30 menit. Menurut sejumlah pedagang, air naik dari lantai dasar diduga ada saluran air pembuangan tidak sesuai. Sehingga air meluap dari bawah dan menggenangi kios-kios pedagang hingga setinggi mata kaki.

Sejumlah kios blok C di Gedung A lantai I (lantai dasar) tergenangi air luapan yang diduga dari pipa tanam pembuangan air di pojok bangunan. Para pedagang nampak sibuk membersihkan barang-barang dari genangan air.

Baca juga:  Disahkan, APBD Perubahan Buleleng 2019

Sulastri (60) salah seorang pedagang yang kiosnya terdampak mengatakan air naik tiba-tiba mengalir dari pojok bangunan. Padahal tidak ada bocor dari atas dan setelah dicek ada saluran air yang meluap. “Cepat sekali air naik,” ujarnya.

Hingga sore, pedagang masih sibuk membersihkan kios dan lantai lorong yang tergenangi air. Beberapa pedagang nampak kecewa lantaran barang dagangan basah. Lokasi gedung A ini berada dekat dengan sungai yang berada di tengah pasar. Namun saat banjir di gedung A, air sungai tidak meluap.

Baca juga:  "Groundbreaking," Ini Target Rampungnya Dua Pelabuhan di Nusa Penida

Ketua Komisi III DPRD Jembrana, I Dewa Putu Mertayasa juga langsung turun ke lokasi. Beberapa jam sebelumnya Komisi III juga sempat turun ke Pasar Umum Negara Bahagia untuk mengecek pembangunan yang masih dalam tahap pemeliharaan dan belum diserah terimakan tersebut.

Dewa Mertayasa menyayangkan adanya tidak sesuainya drainase sehingga mengakibatkan air meluap dari dalam dan menggenangi kios-kios pedagang. “Bangunan bagus tapi drainase tidak bagus, kasihan pedagang ini banjir seperti ini. Ini baru hujan gak ada satu jam sudah begini, apalagi lama,” katanya. Gedung A ini merupakan salah satu bangunan utama di Pasar Umum Negara Bahagia. Pasar ini baru ditempati sekitar sebulan oleh pedagang. Dari informasi gedung pasar senilai ratusan miliar ini masih tahap pemeliharaan hingga setahun dan belum diserahterimakan ke kabupaten. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Barong Brutuk, Tarian Khas Trunyan Sejak Zaman Batu Besar

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *