MANGUPURA, BALIPOST.com – Asia -America-Europe Business Cooperation and Development Forum pertama dilaksanakan di Nusa Dua, Bali dari 2 hingga 3 November. Kawasan Asia, Amerika, dan Eropa ini merupakan tiga ekonomi terpenting di dunia, yang mencakup pasar paling dinamis dan potensial di dunia. Forum ini menghadirkan ratusan pebisnis dari Asia, Amerika dan Eropa.
Penanggung jawab acara tersebut, Prof. Wu Xiaobo yang juga menjadi pembicara dari National Institute for Innovation Management, Zhejiang University, mengatakan, peran forum ini sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi terutama di negara berkembang.
Indonesia sebagai negara yang makmur, berkembang sangat cepat dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Menurutnya diperlukan kolaborasi untuk mengelola kekayaan alam tersebut untuk memberikan nilai tambah yang tinggi.
Selain itu Indonesia bukan negara yang tertutup tapi terbuka, membuka diri untuk bekerjasama dengan negara lain. Maka dengan kolaborasi menurutnya Indonesia akan dapat berkembang lebih cepat. “Untuk itu Indonesia perlu memiliki pola baru dalam berkolaborasi,” ujarnya Minggu (3/11).
Sebagai tuan rumah forum ini, Indonesia merupakan salah satu negara penting di tiga benua yaitu Asia, Amerika, dan Eropa. Indonesia memiliki lingkungan politik yang stabil, sumber daya alam yang kaya, prospek pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, biaya tenaga kerja yang tinggi dan murah, dan juga merupakan mesin pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah membuat prestasi luar biasa dalam pembangunan ekonomi dan sosial, menjadi salah satu pasar paling dinamis di dunia, dan memberikan dukungan kuat bagi
penyelenggaraan Forum Tingkat Tinggi Asia Amerika Eropa Afrika pertama tentang Pengembangan Perusahaan.
Director Mongolian Institute Of Northeast Asian Security and Strategy Dorjsuren Nanjin, Ph.D., mengatakan, forum ini sangat unik karena tidak hanya membahas satu kontingen isu tapi juga Asia secara umum, Eropa dan Amerika. Penelitiannya tidak hanya fokus di kawasan Northeast, tapi juga di Asia Tenggara.
Selain itu forum ini tidak hanya membahas tentang kerjasama bisnis tapi juga pengembangan sumber daya alam. Mongolia merupakan wilayah dengan populasi penduduk yang kecil, namun berupaya untuk berkontribusi dan menjadi bagian dari negara di timur laut yang mengimplementasikan SDG’s di kawasan.
Ia yang juga pembicara pada acara tersebut mempresentasikan tentang upaya Mongolia untuk berkontribusi dalam penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan dan menggali kerja sama yang dapat ditingkatkan antara Mongolia dan Indonesia. Ia berharap Indonesia dan Mongolia dapat bekerja sama lebih banyak.
Vice Chairman of China Asia Economic Development Association (CAEDA) Sun Yingjie mengatakan, melalui forum ini ia berharap seluruh dunia memahami ekonomi Tiongkok dan iklim investasinya. Ia melihat dari forum ini banyak hal bisa dikerjasamakan dengan Indonesia terutama di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT), ekonomi kelautan, dan bioteknologi yang bisa dikerjasamakan dengan cepat. (Adv/balipost)