MANGUPURA, BALIPOST.com – Sekaa Teruna Teruni (ST) Eka Citta Laksana, Banjar Samu, Mekar Bhuwana, Abiansemal, Kabupaten Badung merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-34 pada Sabtu (2/11). Kegiatan puncak HUT diisi pentas seni dari anggota ST dan krama.
Menurut Ketua ST Eka Citta Laksana, I Putu Pande Juli Artana, pihaknya menggelar aktivitas kesenian untuk memberikan wadah bagi anggota dalam berkreasi. Di acara puncak HUT, kata Juli, dilaksanakan pementasan dolanan berjudul “Swagina Rare Samu” yang dibawakan oleh anak didik Sanggar Tari Artha Meru dengan diiringi oleh Sekaa Tabuh Madu Kumala, yang merupakan anggota ST. Eka Citta Laksana.
Ia mengatakan di tengah era globalisasi ini, tantangan yang cukup berat adalah berupaya melibatkan generasi muda dalam kegiatan ST. Sebab, kesibukan sehari-hari yang semakin padat membuat makin berkurangnya keterlibatan generasi muda di kegiatan-kegiatan sosial.
“Contohnya banyak persoalan-persoalan yang ada di Banjar Samu, terutama di STT karena kurang kesadarannya untuk melakukan kegiatan STT,” jelasnya, Minggu (3/11).
Ia juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap anggota ST yang ikut arus pergaulan negatif sehingga tergabung dalam geng yang dinilainya dapat merusak moral dan pikiran generasi muda. Dalam mengatasi berbagai tantangan ini, ia mengaku selalu berkoordinasi dengan bendesa setempat untuk melakukan pendekatan terhadap anggota ST sehingga bisa melakukan hal-hal yang positif.
Selain kegiatan seni, HUT juga diisi dengan jalan sehat pada 27 Oktober 2024. Kegiatan ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Pada acara puncak HUT ST. Eka Citta Laksana, juga turut hadir Ketua Komisi 3 DPRD Badung, Ir. I Made Ponda Wirawan dan Bagus Alit Sucipta selaku calon Wakil Bupati Badung.
Sementara itu, Bendesa Adat Samu, I Gusti Ngurah Wiratera berharap ada kegiatan positif yang bisa dilakukan ST sehingga memberikan dampak ke masyarakat. Lewat beragam kegiatan ini, diharapkan rasa persaudaraan, kekeluargaan, dan kekompakan bisa terus dijaga, terutama dalam kegiatan yang diprogramkan ke depannya. “Setiap bulannya melakukan kegiatan apa, bersih-bersih, umpamanya di pura. Mungkin persembahyangan bersama saat Purnama. Sehingga rasa kekompakan dan kekeluargaan akan lebih erat lagi,” tambahnya. (Cahya Dwipayanti/balipost)