Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Senin (4/11/2024) erupsi dan menyebabkan 10 orang tewas. (BP/Antara)

KUPANG, BALIPOST.com – Empat bandara di Pulau Flores NTT tidak beroperasi sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Hal ini disampaikan General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman, Senin (4/11) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.

Baca juga:  Sembilan SD di KRB Tutup, 1.193 Siswa Belajar di Pengungsian

Untuk Bandara Frans Seda Maumere menurutnya, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut. Kemudian tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari pihak maskapai yakni Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut.

Ia mengatakan, pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.

Sementara Kepala Bandara Ende Patah Atabri dihubungi dari Kupang mengatakan pada dasarnya Bandara Ende tidak melakukan penutupan, namun maskapai yang membatalkan penerbangan ke Ende karena erupsi.

Baca juga:  Maskapai Garuda Indonesia Difokuskan Layani Penerbangan Dalam Negeri

Ia mengatakan, pihak maskapai melaporkan erupsi yang terjadi pada pukul 4.30 WITA pagi tadi mengakibatkan abu vulkanik beterbangan hingga abu tersebut menutup ruang pandang pilot.

“Penerbangan yang dibatalkan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan hingga cuaca normal kembali,” ujar dia. (kmb/balipost)

BAGIKAN