Wakil Presiden, Jusuf Kalla, berkunjung ke stand GMF dalam kegiatan Indonesia-Africa Forum di Nusa Dua. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk., turut berpartisipasi dalam perhelatan internasional Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 di BNDCC, Nusa Dua, 10-11 April 2017. Partisipasi GMF menjadi langkah untuk melakukan penetrasi pasar pada forum diplomasi negara-negara antara dua benua tersebut.

Terlebih, GMF merupakan pemain kunci MRO dalam negeri yang menjadi industri strategis. Pada pembukaan IAF 2018, Selasa (10/4), Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama perawatan pesawat dari Nigeria, Max Air serta maskapai plat merah asal Ethiopia, Ethiopian Air.

Max Air yang diwakili oleh Abu Bakar Dahiru Mangal selaku Assistat Director of Finance Max Airline berkomitmen menyerahkan perawatan pesawat jumbo jet-nya kepada GMF. Sementara Ethiopian Airline yang diwakili oleh Zebiba Miftah selaku General Manager Ethiopian Air akan melakukan pekerjaan Line Maintenance-nya.

Baca juga:  Kredit Tumbuh 20,90 Persen, BPR Lestari Bali Kembali Jalin Kerjasama Linkage dengan Maybank

Adapun potensi nilai bisnis yang diraih dari kerja sama ini senilai kurang lebih USD 3,17 Juta atau Rp. 42,7 Milliar. Penandatanganan kerja sama ini turut disaksikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dihadapan kurang lebih 550 peserta yang terdiri dari 53 negara di Afrika dan delegasi Indonesia.

“Kepercayaan maskapai Afrika ini sangat baik bagi GMF untuk menambah portofolio GMF di Kawasan Afrika. Apalagi, Ethiopian Air yang mempercayakan perawatan line maintenance nya ke GMF ini akan segera membuka rute penerbangan langsung ke Jakarta. Ini merupakan potensi yang sangat baik bagi GMF,” ujar Iwan Joeniarto.

Baca juga:  AccorHotels-Kemenpar Lanjutkan Kerjasama

Menurut Iwan, kesempatan bagi GMF ikut berpartisipasi dalam IAF 2018 merupakan bentuk apresiasi dan concern pemerintah terhadap perkembangan bisnis MRO. Kesempatan ini akan dimanfaatkan untuk membuka potensi bisnis lebih lebar lagi.

Mengingat, GMF sejak 2012 sudah masuk ke Afrika untuk bisnis perawatan pesawat. Selain itu, keikutsertaan GMF dalam IAF 2018 ini menjadi pembuktian bahwa GMF ikut mengembangkan perdagangan serta investasi yang berkelanjutan antara Indonesia dan negara-negara di Afrika. “Kita mengharapkan dengan adanya forum ini, penetrasi kita makin bertambah. Value bisnis juga akan makin bertambah. Melalui forum ini, kita bisa lebih memperkenalkan dan memberi pemahaman kepada negara-negara di Afrika bahwa kita siap mendukung airlines di Afrika,” imbuhnya.

Baca juga:  Penyaluran Kredit di Bali Capai Rp 92,09 Triliun

Sebelumnya, pada Mei 2017, GMF juga berkesempatan menjadi salah satu delegasi dalam kunjungan kerja kenegaraan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia ke beberapa negara Afrika. Kunjungan Kementerian Luar Negeri ini dilakukan ke empat negara. Diantaranya Nigeria, Senegal, Kenya dan Ethiopia.

Di hari kedua, Rabu (11/4) ini, Iwan juga berkesempatan menjadi salah satu panelis dalam sesi diskusi dengan tema “Strengthening connectivity cooperation initiative: why it matters and how it supports grow”. Beberapa hal terkait komitmennya mendukung industri aviasi di Afrika akan disampaikan dalam diskusi tersebut. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *