calon Gubernur Bali Nomor Urut 2, Wayan Koster saat meninjau progres pembangunan Shortcut titik 7D dan 7E, Selasa (5/11). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Jalan Shortcut (pintasan) Singaraja-Mengwitani di titik 7D dan 7E akan rampung di Desember 2024. Pengguna jalan Singaraja-Denpasar yang melewati shortcut ini akan disuguhi pemandangan indah.

Pemandangan perbukitan hijau dan keindahan alam serta kota Singaraja akan menemani pengguna jalan (warga lokal dan wisatawan). Selain itu, daya tarik luar biasa shortcut ini yakni jembatan melingkar. Kabar baiknya, akan tuntas dikerjakan pada akhir tahun 2024.

Wayan Koster sebagai Gubernur periode 2018-2023 yang melakukan peletakan batu pertama proyek shortcut ini menyempatkan diri berkunjung dan meninjau progres pembangunan titik 7D dan 7E, Selasa (5/11).

Anggota DPR RI tiga periode (2004-2019) memiliki tanggung jawab moril meninjau pembangunan monumental ini. Di sela-sela kunjungan, Koster menjelaskan jembatan melingkar pada shortcut titik 7 D dan E yang menghubungkan Singaraja dan Denpasar sangat indah.

Baca juga:  Koster Hadiri Karya Agung Ngenteg Linggih di Pura Manik Toya

“Jembatan melingkarnya sangat indah, melewati wilayah perbukitan nan Hijau, sangat bagus dan indah. Jembatan ini direncanakan akan selesai pada bulan Desember 2024,” kata Koster.

Dia menjelaskan, setelah titik ini, selanjutnya pembangunan jalan short cut akan dikerjakan tahun 2005- 2026 untuk titik 9 dan 10. Kemudian akan berlanjut pada pembangunan shortcut titik 11 dan 12 yang tidak lagi melewati Padangbulia, lurus dari desa Gitgit ke Desa Padangbulia dengan jembatan yang panjang di sebelah utara Desa Ambengan.

“Kalau Ini sudah selesai maka perjalanan masyarakat, dan wisatawan dari Singaraja ke Denpasar atau dari Denpasar ke Singaraja akan memerlukan waktu tempuh yang lebih Singkat. Yang semula tiga jam akan menjadi satu atau satu setengah jam maksimum,” katanya.

Menurut pria asal Sembiran ini, tidak hanya waktu tempuh yang cepat, tapi nyaman, aman dari Denpasar sampai Singaraja dan sebaliknya dijamin tidak akan mules lagi.

Baca juga:  Jadi Klaster Penyebaran COVID-19, Desa Adat Diminta Tindak Tegas Tajen

“Seperti sebelumnya karena sejak dulu kita dari Denpasar ke Singaraja jalannya berkelok-kelok tajam kita pasti mules dan tidak nyaman,” katanya.

Berdiri di lokasi pembangunan shortcut, Koster menjelaskan bahwa pengguna jalan akan melihat pola jembatan shortcut yang indah. Setengah lingkaran dan melintasi perbukitan yang hijau dan alam yang indah.

“Sehingga tiang yakin para pengguna jalan, masyarakat dan wisatawan tidak akan terburu-buru justru akan menikmati keindahan alam seperti perjalanan wisata,” ujar .

Ia yakin shortcut Singaraja-Mengwi akan bermanfaat bagi masyarakat Buleleng dan Bali keseluruhan.

“Ini tiang (saya) yakin akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, dimana shortcut melintas, menumbuhkan pedagang, pelaku usaha pariwisata, dan perekonomian Buleleng dan pariwisata Buleleng akan berkembang Karena waktu tempuh sudah sangat singkat nyaman dan aman,” jelas Koster.

Baca juga:  Tanpa Izin dan Pekerjakan TKA, Satpol PP Peringati Restoran

Dampak ekonomi mulai terlihat. Karena banyaknya bus pariwisata asal Jawa yang memilih melintasi shortcut Singaraja-Mengwi.

“Ini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga ekonomi menjadi lebih maju sehingga berdampak pada upaya kita mengurangi kemiskinan di Buleleng,” jelasnya.

Sebagai informasi, pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani telah rampung dikerjakan pada titik 3, 4, 5, 6, 7A, 7B, 7C, dan 8 dengan panjang 5,68 kilometer.

Dua titik shortcut 7D dan 7E akan memiliki ruas jalan sepanjang 555 meter yang dilengkapi dengan jembatan melingkar sepanjang 155 meter yang berada di titik 7D. Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana pada 29 Agustus 2023 melakukan peletakan batu pertama menandai pengerjaan. (kmb/balipost)

BAGIKAN