BULELENG, BALIPOST.com – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) hadir pada uji publik di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Rabu (6/11).
Koster-Giri hadir di hadapan sekitar 1.300 mahasiswa di Gedung Auditorium Undiksha. Paslon pemimpin Pulau Dewata ini diuji dengan tema “Membangun Bumi Bali Yang Berkarakter, Berbudaya dan Sejahtera.
Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa (Rema) Undiksha, Kadek Rudiana dalam kesempatan ini meminta seluruh mahasiswa melihat kapasitas dan kualitas masing-masing paslon pemimpin Bali 5 tahun ke depan. Karena mahasiswa juga turut menentukan nasib pembangunan Bali hingga 5 tahun ke depan.
Rudi mengatakan, sekitar 1.300 mahasiswa hadir dalam ruangan uji publik, harus bisa melihat kualitas serta kapasitas masing-masing calon. Kegiatan yang digagas BEM Undiksha ini diharapkan menjadi wadah edukasi politik bagi seluruh mahasiswa.
“BEM Undiksha yang menginisiasi kegiatan ini, tentunya bertujuan melihat kualitas dan kapasitas masing-masing calon. Saya harap mahasiwa jangan bersikap apatis terhadap politik. Karena buta yang paling buruk adalah buta politik. Mereka tidak tahu harga minyak goreng, cabai, dan harga pertalite dan bensin dipengaruhi keputusan politik,” Kadek Rudiana.
Mahasiswa menurut dia akan menjadi penentu siapa pemimpin terbaik Bali. Untuk itu, mahasiswa harus cerdas menentukan siapa figur terbaik. “Ditangan kita yang hadir di sini,akan menentukan siapa pemimpin terbaik Bali kedepan. Teman-teman harus cerdas memilih siapa pemimpin Pulau Dewata lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dia menegaskan, para paslon dilarang melakukan kampanye dalam diskusi uji publik ini. “Tak ada kampanye dalam uji publik ini. Murni diskusi publik bersama civitas dan mahasiswa,” jelasnya.
Diakhir sambutan, Rudi mengutip syair lagu grup band asal Bali No Stress, sebagai pesan moral kepada para paslon. “Semoga pemimpin menambah prestasi bukan menambah baliho. Semua teman pasti ingat lagunya. Semoga beton beton ngak tumbuh lebih subur dari pepohonan,” ujarnya.
Bertindak sebagai moderator Rektor Undiksha Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., dengan menghadirkan delapan panelis diantaranya tujuh profesor dan satu presiden mahasiswa.
Para panelis yakni Prof. I Nyoman Jampel, Prof. Wayan Artanayasa, Prof. Gede Rasben Dantes,Prof. Adi Yuniarta, Prof. I Nengah Suastika, Prof. I Made Sutama, dan Prof. I Ketut Sudiana.
Para panelis memiliki keahlian pada masing-masing bidang. Seperti teknologi, pemuda olahraga, ekonomi, hukum, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan hidup.
Sejumlah persoalan yang tengah dihadapi Bali ke depan ditanyakan langsung kepada Koster-Giri. Mereka juga menguji sejumlah program andalan paslon yang diusung PDI Perjuangan Bali ini.
Rektor Lasmawan memberi sebuah pesan mendalam kepada Koster-Giri. Menurut dia, quotes orang bijak ini yakni integritas dan keberhasilan seorang pemimpin bukan ditentukan dari janji dan apa dia katakan, tetapi lebih ditentukan apa yang dia kerjakan dari apa yang dia katakan sebelumnya.
“Semoga ini menjadi inspirasi dan rujukan kita,
untuk sama-sama berpegang pada komitmen,” katanya.
Sementara itu, Koster-Giri dalam kesempatan ini menjelaskan sejumlah program penting secara cepat dalam durasi 10 menit yang diberikan moderator. Koster memaparkan terkait figur pemimpin yang akan memimpin Bali harusnya figur yang telah pahami Bali secara keseluruhan.
Pada periode pertama saat menjabat Gubernur Bali 2018-2023, Koster mengaku telah melakukan penguatan desa adat sebagai benteng budaya Bali. Perda Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat Bali dan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali merupakan payung hukum kinerja desa adat selama ini.
Selain itu, Koster-Giri juga berkomitmen memberi insentif terhadap pelestarian Nyoman dan Ketut dalam keluarga Bali. Sejumlah program pendidikan gratis dan beasiswa untuk mahasiswa prestasi dan tidak mampu di perguruan tinggi swasta dan negeri akan diberikan ketika mereka memimpin Bali.
Transformasi digital dalam dunia pendidikan juga akan diterapkan di perguruan tinggi Negeri dan swasta. Seperti E-Government atau pemerintah elektronik yang telah dijalankan Koster pada periode pertama Gubernur Bali dalam pelayanan Pemprov Bali.
Penyelenggarakan layanan publik secara digital telah dijalankan selama ini. Hal ini juga mendapat apresiasi dari sejumlah panelis dalam uji publik tersebut.
Bagi kepentingan mahasiswa di Undiksha Buleleng, Koster juga menjamin akan memberikan kenyamanan zero blank spot baik saluran komunikasi dan menikmati saluran televisi. Kemudahan ini karena telah beroperasinya Turyapada Tower.
Sarana prasrana olahraga, laboratorium permainan tradisional Bali di Undiksha akan menjadi prioritas. Koster bahkan akan melanjutkan bantuan sarana olahraga seperti yang pernah dibantu ketika masih DPR RI. Koster memprioritaskan pembentukan dan pembangunan karakter, atitude, anak Bali sesuai karakter leluhur Bali.
Dalam diskusi uji publik ini, Koster-Giri juga komitmen pada transformasi ekonomi Bali berkelanjutan selain sektor pariwisata. Belajar dari pandemi Covid-19, Koster-Giri telah memiliki program unggulan. Dalam program unggulannya dibeberkan sejumlah sektor seperti pertanian, kelautan perikanan, ekonomi kreatif, transportasi, perdagangan, kerajinan serta sektor lainnya akan menjadi sektor andalan demi menjaga Bali tetap survive saat terjadi kendala eksternal dan internal. (Kmb/Balipost)