DENPASAR, BALIPOST. com – Pemanis buatan kini banyak digunakan dalam makanan dan minuman olahan. Pemanis buatan mulai sering digunakan sebagai pengganti gula untuk mengurangi kalori.
Namun, tak selamanya pemanis buatan ini baik untuk kesehatan. Karenanya, kita perlu menggunakan pemanis buatan secara bijak dan hati-hati.
Dilansir dari situs Halo Sehat, setidaknya ada 4 masalah kesehatan yang bisa terjadi jika mengonsumsi pemanis buatan secara berlebihan:
1. Kelebihan berat badan/obesitas
Asupan gula buatan berlebih lambat laun dapat mematikan sistem pengendali nafsu makan yang pada akhirnya jadi mengacaukan kerja metabolisme tubuh.
Kondisi ini kemudian menyebabkan terganggunya produksi hormon insulin yang membuat selalu lapar meski sudah ngemil banyak.
Terlebih kebanyakan makanan berpemanis buatan termasuk rendah kalori yang membuat tubuh menganggap masih kekurangan gizi. Ini mendorong kecenderungan ngidam yang kemudian meningkatkan motivasi untuk makan lebih banyak.
2. Sindrom metabolic
Sindrom metabolik adalah sekumpulan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh gangguan pada kerja sistem metabolisme tubuh. Umumnya, seseorang dianggap mengalami sindrom metabolik jika memiliki tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, atau kombinasi dari ketiganya.
3. Diabetes tipe 2
Sudah rahasia umum bahwa orang yang suka makan dan minum manis-manis berisiko terkena diabetes. Sebab semakin banyak makan gula, tubuh akan semakin memperbanyak produksi hormon insulin pada tubuh.
Insulin sejatinya berperan mengolah gula dari makanan menjadi energi. Namun ketika kadar insulin tubuh dan kadar gula tinggi, maka tubuh akan mengembangkan kondisi bernama resistensi insulin yang menjadi pemicu diabetes.
Diabetes merupakan ibu dari segala penyakit. Artinya ketika terkena diabetes, kemungkinan besar akan ada komplikasi lain yang mengikutinya. Antara lain kebutaan, hipertensi, penyakit jantung, hingga bahkan kanker.
4. Darah tinggi dan penyakit kardiovaskular
Sudah banyak studi yang membuktikan konsumsi gula berlebih dapat mengganggu kerja jantung untuk memompa darah. Studi lainnya menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan dalam porsi berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan merangsang hati untuk membuang lemak ke aliran darah.
Semakin banyak lemak dalam darah, semakin tinggi tekanan darah, dan semakin tinggi pula risiko mengalami pengerasan arteri (aterosklerosis). Kombinasi ketiga hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. (Beatrix Irenia/balipost)