Presiden AS, Joe Biden. (BP/Antara)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Donald Trump rencananya akan mengadakan pertemuan pada 13 November. Pertemuan di Gedung Putih sebagai bagian dari proses transisi kepemimpinan.

Presiden AS itu juga mengabaikan pertanyaan, yang berulangkali ditanyakan dalam beberapa hari belakangan sejak pilpres AS, mengenai apakah dia menganggap Trump ancaman bagi demokrasi, yang disebut Biden dalam pidato yang lalu.

Dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (10/11), Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan tim Biden sedang bekerja mengatur pertemuan dengan Trump tentang pengalihan kekuasaan dan sudah mendiskusikan proses ini dengan tim presiden selanjutnya.

Baca juga:  Rudal Rusia Hancurkan Infrastruktur Energi Ukraina

Trump, yang telah menjabat sebagai Presiden AS pada pemilihan umum 2016, memenangi pemilihan presiden yang berlangsung pada tanggal 5 November kemarin.

Ia menjadi pemimpin AS pertama sejak abad ke-19 yang kembali ke Gedung Putih setelah absen selama empat tahun. Kemenangan Trump diumumkan oleh semua media terkemuka yang terlibat dalam penghitungan suara: Associated Press, Fox News, CNN, NBC, ABC, dan CBS.

Sementara itu, Electoral College dari negara bagian harus memberikan suara untuk kandidat sesuai dengan keinginan pemilih pada 17 Desember, dan Kongres yang baru akan menyetujui hasil pemungutan suara pada 6 Januari. Pelantikan akan dilakukan pada 20 Januari. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Pertemuan Prabowo dan Biden Tegaskan Komitmen Kerja Sama Pertahanan
BAGIKAN