DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga pasangan calon (paslon) yang bertarung dalam Pilkada Karangasem pada 27 November 2024 mendatang kembali memaparkan program-programnya di debat terakhir yang digelar KPU Karangasem, Minggu (10/11).
Ketiga paslon bupati dan wakil bupati, yakni I Wayan Kari Subali dan I Ketut Putra Ismaya Jaya (Karisma), I Gede Dana dan I Nengah Swadi (Nadi), dan I Gusti Putu Parwata dengan I Wayan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu) hadir dalam debat terakhir yang berlangsung di Denpasar, Bali. Dalam debat ketiga yang mengusung tema Penyelarasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Karangasem dan Provinsi Bali dengan Nasional dalam Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan ini sejumlah pertanyaan untuk menajamkan visi dan misi para paslon mengemuka.
Salah satunya terkait peningkatan pendapatan dari sektor galian c atau MBLB. Menurut calon Bupati Karangasem nomor urut 2, I Gede Dana, sektor Galian C masih sangat dibutuhkan. Alasannya, banyak masyarakat yang bekerja di Galian C, sehingga sektor ini harus tetap dipertahankan.
“Galian C harus dijaga dan dipertahankan, tapi tidak boleh merusak lingkungan. Maka dari itu, aturan harus dipertegas agar aktivitas Galian C tidak ada yang melanggar aturan. Selain itu juga, pengusaha harus ada reklamasi kubangan besar, sehingga bisa menjadi pertanian yang subur,” ucapnya.
Sementara itu, calon bupati nomor urut 1, I Wayan Kari Subali mengatakan pajak Galian C tidak boleh bocor agar benar-benar bisa dinikmati manfaatnya untuk masyarakat. “Pajak Galian C tidak boleh ada yang bocor, sehingga nantinya benar-benar uang dimanfaatkan masyarakat miskin, agar masyarakat miskin tidak selalu miskin,” katanya.
Sedangkan, terkait strategi mendongkrak pendapatan dari Galian C, calon bupati nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata menjelaskan pihaknya akan terus mendorong para pengusaha yang belum memiliki izin agar segera mengurus. “Kita akan meningkatkan sektor Galian C bagi pengusaha yang memiliki izin,” katanya. (Eka Parananda/balipost)