Petugas melakukan evakuasi jasad Yanto dari dasar Sungai Ayung, Sibang Gede, Abiansemal, Kabupaten Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Upaya damai sedang berlangsung antara korban pengeroyokan, M. Anton Munif (35) dan Gunawan (34) dengan belasan pelaku diduga geng motor. Dalam kasus ini, Yanto (38), meninggal karena menceburkan diri ke Jembatan Sungai Ayung karena dikejar para pengeroyok.

Kasat Reskrim Polres Badung AKP Muhamad Said Husen, Senin (11/11) mengatakan upaya damai tersebut masih dilakukan oleh para pelaku dengan korban melalui mediasi. “Sekarang sedang dalam proses membuat surat perjanjian perdamaian,” ujar Said Husen seizin Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono.

Baca juga:  Pengeroyokan Pembeli Mobil, Pemicunya Diduga Karena Ini

Dari pihak pelaku juga sedang berusaha membuat kesepakatan pemberian kompensasi belasungkawa untuk keluarga korban. Belasan pelaku, mayoritas merupakan pelajar.

Terkait motif geng motor pelajar ini mengejar dan mengeroyok korban, Husen menjelaskan sesaat sebelum kejadian para pelaku saling pandang dengan ketiga korban. Saat itu ketiga korban berboncengan naik motor melintas di Pertigaan Darmasaba.

Mereka juga sempat saling sahut di jalan tersebut. Kejadian itu yang memicu para pelaku mengejar dan mengeroyok korban.

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Tutup Sementara, 74.928 Penumpang Terdampak

Ketiga korban berhasil melarikan diri. Saking ketakutan, Yanto melarikan diri dengan cara melompat dari Jembatan Sungai Ayung. Nahas, Yanto jatuh di bebatuan pinggir sungai hingga meninggal dunia, Sabtu (21/9). (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN