Suasana networking dinner yang diselenggarakan di Sanur, Denpasar untuk membicarakan potensi investasi di Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Minat investasi di Bali sangat tinggi. Bahkan, nilainya sudah melampaui target yang dipatok pada 2024 di triwulan III.

Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bali tercatat investasi per triwulan III 2024 mencapai Rp28 triliun

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bali Dr. Drs. I Wayan Sumarajaya, M.Si., Senin (11/11), mengatakan target pemerintah Bali sebesar Rp 16 triliun sudah terlampaui hingga 173 persen, atau Rp 28 triliun pada triwulan 3 ini.

“Dari target yang diberikan pusat pada kita dan dari kementerian tentang realisasi investasi, memang Bali cukup bagus. Dari satu semester saja sudah mencapai target dari Rp 16 triliun dengan pencapaian Rp 18 triliun sehingga dalam 1 semester sudah tercapai 103 persen,” ujar Sumarajaya dalam kegiatan Networking Dinner yang diselenggarakan di Sanur, Denpasar.

Baca juga:  Prestasi Olahraga Bali Melesat sejak Dipimpin Gubernur Koster-Cok Ace

Ia mengungkapkan di tahun tahun sebelumnya juga terjadi hal serupa. Capaian investasi di Bali selalu di atas target mencapai 130 persen.

Salah satu pelaku usaha, Herdy Dabari mengatakan investasi di Bali, terutama pembangunan infrastruktur cukup signifikan. Kondisi ini yang membuatnya meningkatkan penetrasi produknya di Bali dan Nusra.

Herdy yang merupakan Komisaris Utama PT. Surya Kumala Abadi yang berkecimpung dalam bisnis cat tembok menilai pelaku usaha properti dan kontraktor di Bali cukup banyak. Produk Warna Jaya Paint yang merupakan cat berkualitas dengan harga kompetitif, disebutnya cukup memiliki pasar di Bali.

Baca juga:  Badung Matangkan Program E-Learning

Ia berharap kehadirannya dapat memberikan warna baru untuk pembangunan di Bali Nusra.

Hal senada disampaikan Dirut PT. SKA, Muhammad Kholil. Ia optimis dapat bersaing dan memajukan perekonomian Bali.

Ketua Umum Kadin Provinsi Bali I Made Ariandi menilai  tingginya minat pelaku usaha berinvestasi dan berusaha di Bali berdampak positif memajukan perekonomian daerah. “Kewajiban Kadin adalah menumbuhkan peluang-peluang investasi dan kreativitas ke depannya,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Sekjen Gapensi, Musa Kadzim Anwar berharap iklim usaha yang baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca juga:  Kasus OTT Kompensasi Jalan Mulai Diadili

Dengan program Presiden 3 juta rumah, pihaknya optimis sektor properti dan turunannya, termasuk produk cat akan tumbuh positif. “Pangsa pasar ini akan terbuka lebar, tentunya tak hanya sekedar material bahan bangunan, seperti cat, tapi material material lain akan menggeliat juga di bawah pemerintahan Pak Prabowo ini,” sebutnya.

Ia pun mengharapkan dorongan berbagai pihak dalam menggeliatkan sektor properti karena pascapandemi COVID-19, industri ini relatif lesu.

“Kalau kita lihat di beberapa negara maju, properti ini menjadi barometer ekonomi yang sangat baik menuju pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen sesuai target Presiden,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN