Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tabanan, I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika dan I Komang Gede Sanjaya-I Made Dirga dalam debat terbuka kedua Pilkada 2024 di Denpasar, Rabu (13/11) malam. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Debat terbuka kedua Pilkada Tabanan tahun 2024 digelar pada Rabu (13/11) dengan tema “Penguatan Pelayanan Publik Secara Berkeadilan dan Berintegritas”.

Dalam debat kedua yang digelar di Sanur, Denpasar ini paslon mengungkapkan strategi dalam tata kelola keuangan daerah dan mengatasi keuangan daerah. Termasuk strategi peningkatan pemdapatan asli daerah (PAD).

Dalam tata kelola keuangan daerah dan peningkatan PAD, Paslon nomor 1 Nyoman Mulyadi-Nyoman Ardika menargetkan pendapatan daerah Rp 1 triliun. Ini melihat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan potensi lainnya yang dimiliki Tabanan.

Baca juga:  Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Dana SPI, Rektor Unud Dicecar 86 Pertanyaan

Sementara Paslon nomor 2, Komang Gede Sanjaya-Made Dirga mengatakan upaya peningkatan PAD Tabanan selama ini sudah sangat luar biasa. Bahkan PAD Rp 300 miliar, pascapandemi COVID-19 sudah terjadi peningkatan atau sekarang hampir Rp 700 miliar per tahun.

Dalam upaya peningkatan PAD, calon petahana ini juga menegaskan selalu berpedoman pada regulasi dan memperhatikan RTRW dan detail tata ruang. Artinya zona yang tidak bisa dibangun, dipertahankan sebagai sektor pertanian. Selain juga dipertegas jika kembali terpilih mereka akan membuat Satgas Pajak untuk mendongkrak pendapatan daerah.

Baca juga:  Menari Bali Hingga ke Amerika

Tak hanya itu saja, kondisi defisit anggaran juga menjadi salah satu isu yang mengemuka dalam debat. Paslon 1 menawarkan strategi penghematan belanja hibah serta perampingan struktur pemerintahan melalui penggabungan OPD yang memiliki fungsi serupa.

Mereka juga berencana menyusun masterplan prioritas pembangunan di empat sektor utama, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lapangan pekerjaan.

Sedangkan Paslon nomor 2 menegaskan defisit anggaran merupakan hal yang wajar dalam tata kelola keuangan daerah. Paslon ini menyoroti pentingnya peningkatan sumber-sumber potensi pendapatan daerah dan menekankan bahwa Tabanan telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 10 kali berturut-turut. (kmb/balipost)

Baca juga:  Sidang Perdana Kasus OTT DPMPTSP Gianyar, Peran Polisi Dihilangkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *