TABANAN, BALIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan terus memperkuat kesiapan teknis dan logistik guna memastikan kelancaran proses pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Salah satunya mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta aplikasi Sirekap secara langsung.
Sebanyak 398 warga setempat sesuai dengan jumlah pemilih di TPS 5, Desa Antosari, Selemadeg Barat, dilibatkan pada Minggu (17/11).
Ketua KPU Tabanan, I Wayan Suwitra mengatakan diadakannya simulasi ini bukan hanya untuk menguji kesiapan teknis pemungutan suara, tetapi juga sebagai upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Pemilihan lokasi di Desa Antosari, Selemadeg Barat, didasarkan pada rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tabanan yang menyoroti kekhawatiran pemilih enggan datang ke TPS yang dianggap terlalu jauh.
“Sebelumnya simulasi digelar di seputaran Tabanan saja namun kini bergeser ke luar Kecamatan Tabanan. Selain juga melihat TPS yang dituju ini terdiri dari dua banjar yakni Banjar Batu Gede dan Banjar Delod Rurung, dimana lokasi Banjar Batu Gede lokasinya memang jauh dari lokasi TPS dan jalannya rusak,” jelasnya.
Lanjut kata Suwitra, lewat simulasi ini KPU juga akan melihat bagaimana partisipasi masyarakat. Karena akan dilakukan evaluasi.
Tak hanya fokus pada simulasi, KPU Tabanan juga memperhatikan aspek mitigasi bencana terkait penentuan lokasi TPS. Untuk itu, KPU telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan.
Langkah ini diambil untuk meminimalisasi risiko bencana yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan Pilkada.
Disinggung tentang kesiapan logistik, Suwitra mengatakan sudah mencapai 98 persen. Dan rencananya pada 21-23 November 2024 akan dilakukan setting kotak logistik terakhir dengan melibatkan PPK, PPS dan KPPPS. (Puspawati/balipost)
