DENPASAR, BALIPOST. com – Desa Kusamba, Klungkung yang terkenal sebagai tempat memproduksi garam secara tradisional dan sudah turun-temurun sampai saat ini. Garam kusamba dikenal sebagai garam organik terbaik yang ada di Indonesia, bahkan dunia.
Memiliki cita rasa yang kuat, membuat garam ini berbeda dengan garam lainnya. Selain itu, garam ini tidak menggunakan bahan kimia apapun.
Garam ini menjadi menarik karena mengandung 80 persen mineral alami yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Dilansir dari berbagai sumber, para petani garam di daerah Pantai Kusamba memiliki teknik pembuatan garam sendiri yang dilakukan secara tradisional dan turun-temurun dari leluhur mereka.
Garam kusamba juga memiliki manfaat bagi kecantikan. Yaitu, dipergunakan sebagai scrub dalam treatment spa dan sebagai bath salt.
Selain diperjualbelikan kepada warga lokal, Garam Kusamba juga telah dipasarkan ke mancanegara. Pemasaran Garam Kusamba sudah mulai merambah platform e-commerce dan media sosial. Ketika wisatawan asing berkunjung ke Kusamba mereka juga tertarik untuk membeli garam ini.
Peminat dan pembeli dari garam ini kebanyakan dari Prancis dan Jepang. Namun tak hanya itu, ada pula pengiriman garam kusamba ke Singapura.
Dilansir dari situs Kabupaten Klungkung, produk garam yang diekspor ini dikemas secara premium. Sayangnya, hanya beberapa petani dan keluarga saja yang masih gigih mempertahankan budaya pengolahan garam tersebut.
Jika tidak ada regenerasi, garam tradisional asal Bali ini akan punah. Maka itu, diperlukan upaya bersama dalam menjaga kelestariannya karena selain merupakan salah satu budaya asli, produk ini punya nilai jual yang tinggi.
Berikut cara pembuatan Garam Kusamba, disarikan dari berbagai sumber:
– Air garam murni dikumpulkan dalam wadah yang terbuat dari batang pohon kelapa.
– Air garam dikeringkan secara manual di bawah sinar matahari sampai mengkristal.
– Kristal-kristal garam kemudian dikeruk menggunakan tempurung kelapa.
– Tiriskan garam dari air garam di tempat yang terbuat dari anyaman bambu.
Garam Kusamba memiliki kadar garam yang bervariasi tergantung pada musim, matahari, dan kristalisasi sehingga harus disimpan di tempat sejuk dan dihindarkan dari paparan sinar matahari langsung. (Ni Wayan Linayani/balipost)