Proyek pembangunan candi bentar di panggung terbuka sisi utara Balai Budaya Giri Nata Mandala. (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung kembali melakukan penataan terhadap gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala yang sebelumnya telah mengalami perbaikan akibat kerusakan ornamen bangunan. Pada Senin (18/11), terlihat proyek pembangunan candi bentar di panggung terbuka sisi utara untuk menambaha desain baru pada bangunan ini.

Pantauan di lapangan memperlihatkan sejumlah pekerja sibuk menggarap proyek tersebut dengan material, seperti batako yang masih tampak pada tahap pondasi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba membenarkan adanya proyek tersebut.

Baca juga:  Pemkab Badung Diminta Jangan Kendor Kejar Pajak

Ia menyebutkan, pembangunan candi bentar sedang berlangsung untuk melengkapi panggung terbuka di balai budaya yang berlokasi di Puspem Badung itu. “Iya, ada pembangunan candi bentar untuk panggung terbuka balai budaya,” ungkap Surya Suamba saat dikonfirmasi, Senin (18/11).

Namun, saat ditanya mengenai besaran anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini, Surya Suamba yang juga menjabat sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Badung ini enggan merinci. Ia hanya menyebutkan bahwa desain awal panggung terbuka tidak memiliki elemen candi bentar. “Untuk candi bentar memang belum ada sebelumnya,” ucapnya.

Baca juga:  Pilkada, Kapolres Badung Ingatkan Anggotanya Netral

Penambahan berbagai elemen pada Balai Budaya Giri Nata Mandala ini memunculkan tanda tanya mengenai perencanaan awal proyek bangunan yang menelan biaya hingga Rp360 miliar tersebut. Proyek besar yang digarap oleh PT Tunas Jaya Sanur ini rampung pada akhir Agustus 2019. Meski demikian, kebutuhan untuk menambah elemen baru seperti candi bentar menunjukkan bahwa desain awal belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan untuk pelaksanaan pertunjukan seni dan budaya.

Baca juga:  Disdukcapil Badung Genjot Pencetakan KIA

Gedung utama Balai Budaya Giri Nata Mandala dilengkapi fasilitas modern seperti LED, sistem tata suara, dan pencahayaan berstandar internasional. Meski dibangun dengan anggaran besar, perbaikan dan penambahan terus dilakukan, termasuk sebelumnya, ketika ornamen bangunan sempat rontok. (Parwata/balipost)

BAGIKAN