Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST. com – Semua orang pasti mengalami rasa cemas dan takut saat ingin memulai aktivitas, seperti melamar di tempat kerja atau saat ingin presentasi tugas sekolah di depan kelas.

Hal tersebut sebenarnya normal saja terjadi. Akan tetapi, jika ketakutan itu terus menghantui hingga mengganggu aktivitas harian dalam waktu lama, bisa jadi kamu mengalami anxiety disorder.

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah perasaan khawatir atau cemas secara berlebihan yang tidak terkendali akan banyak hal. Ada banyak tanda, mulai dari keringat berlebihan, jantung berdebar lebih kencang atau tidak seperti biasanya, dan sulit bernafas.

Baca juga:  Kebhinekaan Harus Jadi Motivasi Pertahankan Kekhasan Budaya

Kebanyakan orang yang mengidap gangguan mental anxiety disorder ini, sulit mengutarakan alasan mengapa dirinya merasa khawatir atau cemas yang berlebihan.

Dilansir dari situs Halodoc, ada beberapa faktor penyebab gangguan kecemasan atau anxiety disorder:

1. Aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.

2. Ketidakseimbangan zat kimia otak, yaitu serotonin dan noradrenalin, yang terlibat dalam pengendalian dan pengaturan suasana hati.

3. Faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

Baca juga:  Telkom Cairkan Bantuan Kedua ke RSUP Sanglah

4. Memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penganiayaan anak.

5. Mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang, seperti artritis.

6. Memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba.

Dikutip dari akun tiktok Sehatin Mental, rasa cemas berlebihan ini memiliki banyak jenis lho, simak yuk:

1. Generalized Anxiety Disorder ( GAD)

Ini ansietas yang membuat kita khawatir berlebihan tentang banyak hal sehari-hari.

2. Panic Disorder

Kita tiba-tiba merasa takut berlebihan tanpa alasan jelas, jantung berdebar-debar, dan sulit bernapas.

Baca juga:  Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota Diminta Data Penduduk Pendatang

3. Social Anxiety Disorder

Kita merasakan cemas berlebihan saat harus berinteraksi sosial atau tampil di depan umum.

4. Phobia

Ketakutan yang intens terhadap sesuatu yang sebenarnya nggak berbahaya, misalnya takut ketinggian atau takut hewan tertentu.

5. Obsessive-Compulsive Disorder ( OCD)

Pikiran obsesif yang dapat membuat kita melakukan tindakan berulang-ulang untuk meredakan kecemasan.

6. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Ansietas yang muncul setelah kita mengalami peristiwa traumatis, seperti kecelakaan atau kekerasan. (Beatrix Irenia/balipost)

BAGIKAN