DENPASAR, BALIPOST.com – Persiapan simulasi makan bergizi gratis bagi siswa SD dan SMP di tiga kabupaten, yakni Buleleng, Gianyar, dan Bangli terus dimatangkan. Selain menyesuaikan jadwal pelaksanaan, perhatian juga diberikan pada kebutuhan gizi dan anggaran yang disiapkan untuk setiap anak oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali.
Kepala Disdikpora Bali, KN Boy Jayawibawa, menjelaskan bahwa menu makan siang telah dirancang sesuai standar yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Boy mengungkapkan bahwa menu makanan disusun dengan memperhatikan kebutuhan kalori dan gizi.
Varian menu mencakup nasi, ayam sisit bumbu merah, telur bumbu kuning, tempe bacem, oseng buncis wortel, buah semangka, serta susu.
“Harga per anak diperkirakan antara Rp16.500 hingga Rp18.500.
Boy membeberkan, untuk jenjang SD, makanan yang disiapkan memenuhi kebutuhan 659,6 kilokalori, dengan komposisi karbohidrat 97,1 gram, protein 4,1 gram, dan lemak 4,4 gram, ditambah susu.
Sementara itu, kebutuhan gizi untuk siswa SMP lebih tinggi, yakni 822,8 kilokalori, dengan 119,4 gram karbohidrat, 30,5 gram protein, dan 23,9 gram lemak.
“Lauk yang disediakan sudah menyesuaikan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali,” ujar Boy, Jumat (22/11).
Boy mengatakan simulasi makan bergizi gratis ini akan menjadi uji coba awal sebelum program dilaksanakan secara penuh pada Januari 2025. Pemprov Bali berharap simulasi ini dapat membantu memetakan kebutuhan dan kendala di lapangan, sehingga implementasi program di masa depan berjalan lancar. (Ketut Winata/balipost)